Tampilkan postingan dengan label Dimas Ismail. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dimas Ismail. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Mei 2011

Saya dan Republik Togo

Bendera Republik Togo

Republik Togo (6°7′N, 1°13′E) adalah sebuah negara di Afrika Barat, berbatasan dengan Ghana di barat, Benin di timur dan Burkina Faso di utara. Di sebelah selatan, Togo mempunyai pesisir Teluk Guinea yang kecil, di mana ibu kota Togo, Lomé berada dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa, suhu udara rata-rata sekitar 27 derajat Celsius. 
Hari Kemerdekaan: Tanggal 27 April (tahun 1960)
Hari Nasional: Tanggal 27 April (tahun 1960)
Motto : Travail, Liberté, Patrie(Bahasa Perancis: Kerja, Kebebasan, Tanah Air)
Lagu: Salut à toi, pays de nos aïeux
Ibu kota : Lomé(dan kota terbesar)
Bahasa resmi : Perancis
Pemerintahan : Republik
Presiden : Faure Gnassingbé
Perdana Menteri : Gilbert Houngbo
Penduduk : 5.200.000/106 (2006)
Mata uang: Franc CFA (XOF)
Kode telepon : 228
1. Sejarah
Sejarah barat tidak mencatatkan yang ada di Togo sebelum orang-orang Portugis tiba di sana pada abad ke-15. Semasa itu dari abad ke-11 sehingga abad ke-16, pedagang masuk ke dalam kawasan ini dari semua arah: Ewé dari Nigeria dan Benin, serta Mina dan Guin dari Ghana. Kebanyakan mereka menetap di kawasan-kawasan pantai. Perdagangan bermula pada abad ke-16, pedagang Mina mendapat paling banyak manfaat. Selama dua ratus tahun kemudian, kawasan pantai ini merupakan pusat utama untuk orang-orang Eropa yang datang untuk mencari budak, dan menyebabkan Togo serta kawasan-kawasan bersekitaran dinamai Pantai Abdi.
Dalam sebuah perjanjian di Togoville pada tahun 1884, Jerman memiliki wilayah di sepanjang pantai sebagai sebuah negeri naungan, dan beransur-ansur memperluas penguasaannya masuk ke pedalaman. Pada tahun 1905, kawasan tersebut menjadi sebuah tanah jajahan Jerman. Selepas Perang Dunia I, tanah jajahan ini terpecah menjadi dua buah kekuasaan Liga Negara-Negara yang masing-masing ditadbirkan oleh United Kingdom dan Perancis. Selepas Perang Dunia II, mandat-mandat tersebut menjadi Wilayah Amanah Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu(persemakmuran). Penduduk-penduduk Togoland British mendiami Pantai Emas sebagian negara merdeka Ghana yang baru, manakala Togoland Perancis menjadi sebuah republik autonomi di dalam Kesatuan Perancis. Pada tahun 1960, Togo menjadi sebuah negara merdeka di bawah Sylvanus Olympio. Bertahun-tahun ketakstabilan politik menyusul, dan memuncak dengan Lt. Kol. Étienne Eyadéma merampas kuasa pada 13 Januari 1967.
Gnassingbe Eyadema meninggal dunia pada awal tahun 2005 selepas memegang kuasa selama 38 tahun, dan merupakan diktator yang paling lama di Afrika. Pelantikan anaknya, Faure Gnassingbe, oleh PM Togo sebagai presiden membangkitkan penolakan di berbagai tempat. Bagaimanapun, pemerintahannya tidak lama. Faure menarik diri dan mengadakan pemilihan yang menyebabkan kemenangan Prashay Dhupelia, dua bulan kemudian. Pihak pembangkang mengatakan bahwa pengundian itu dimanipulasi. Perkembangan-perkembangan pada tahun 2005 menimbulkan soalan-soalan baru tentang komitmen demokrasi yang dibuat oleh Togo pada tahun 2004 dalam sebuah usaha untuk memulihkan hubungannya dengan Eropa yang menghentikan bantuannya pada tahun 1993, akibat penindasan hak asasi manusia. Juga, 500 orang telah dibunuh dalam keganasan politik yang menyelubungi pemilihan presiden, menurut PBB. Sekitar 40,000 orang Togo melarikan diri ke negara-negara lain.
Peta Republik Togo
2. Geografi
Togo terletak di Afrika Barat dan merupakan negara sub-Sahara yang kecil. Togo berbatasan dengan Teluk Benin di selatan, Ghana di barat, Benin di timur, dan Burkina Faso di utara. Garis pantai sepanjang 53 kilometer.
Di bagian utara tanahnya kebanyakan merupakan sabana dicirikan oleh savanah beralun, berbeda dari bagian tengah Togo yang berbukit-bukit. Sebelah selatan Togo sebagian besar adalah hamparan besar yang mencapai bagian pesisir yang terdiri dari laguna dan rawa-rawa mempunyai sebuah penara yang terbentang sehingga dataran pantai yang mengandung banyak lagun dan tanah payau, sedangkan utaranya tergolong iklim padang rumput tropis. Luas daratannya adalah 21.927 mi2, dengan kepadatan sebesar 232 jiwa/mi2 penduduk purata sebanyak 253 orang per batu persegi (98/km²). Pada tahun 1914, negara ini menukarkan namanya daripada Togoland kepada Togo.
3. Daerah
Togo dibagi kedalam lima kawasan yang dibagi menjadi 30 buah prefektur dan sebuah komun. Kawasan-kawasannya dari utara ke selatan ialah Savanes, Kara, Centrale, Plateaux dan Maritim.
- Pembagian administratif
Togo dibagi kepada 5 wilayah:
• Centrale
Region Centrale merupakan satu dari lima region di Togo. Ibu kota region ini ialah Sokodé.Kota utama lainnya di region ini ialah Tchamba dan Sotoboua.Centrale terdiri dari 5 prefektur yaitu Blitta, Sotouboua, Tchamba, dan Tchaudjo.
• Kara
• Maritime
• Plateaux
• Savanes
 Berikut adalah daftar kota-kota di Togo:
• Agbodrafo
• Aného
• Atakpamé
• Badou
• Bafilo
• Bassar
• Dapaong
• Kara
• Kpalimé
• Lomé  (Lomé adalah ibu kota negara, sekaligus kota terbesar Togo. Penduduknya berjumlah 726.000 jiwa (2004).Lomé adalah ibu kota Togo. Itu di pantai di Teluk Guinea di sebelah selatan negara. Lomé didirikan di 18. abad. Sejak 1897 adalah ibu kota Togo. Di antara monumen penting dalam kota termasuk Lome Grand Pasar, National Museum of Togo, Palais de Congres Lome dan Cathedral. Lomé yang juga pantai yang sebagian besar di hotel. The tallest bangunan di lantai 2 Lome Février Sofitel Hotel. Ada juga bandara Lome - Tokoin. Saat ini tinggal di sana sekitar 740 ribu orang. Di kota Mei menunjuk sejumlah tempat-tempat wisata, seperti Abomey Royal Palace km tentang 145, Asan km tentang 310, Osuna-Osogbo km tentang 409, Kekuatan dan istana, dan Volta Accra km tentang 296)
• Niamtougou
• Sokodé
• Togoville
• Tsévié
4. Populasi
Populasi: 5,2 juta jiwa pada tahun 2005, terdiri dari 40 lebih suku etnis. Bahasa resmi adalah bahasa Perancis. Sekitar 70% penduduknya beragama fetisisme, 20% beragama Kristen, dan 10% lainnya menganut Islam. Harapan hidup masyarakat : 57 tahun (pria), 60 tahun (wanita) (Sumber:United Nations)
5. Politik
pada tanggal 27 September tahun 1992, referendum menerima baik UUD keempat. Pada tanggal 30 Desember tahun 2002, parlemen mengadakan revisi terhadap sebagian pasal UUD. Menurut UUD, presiden merupakan kepala negara dan komandan tertinggi angkatan bersenja, terpilih langsung oleh pemilihan dengan masa jabatannya lima tahun, dan boleh terpilih kembali secara berturut-turut. Presiden berhak membubarkan parlemen dan mengumumkan pemberlakuan hukum yang diterima baik parlemen serta melaksanakan amnesti. Perdana menteri dicalonkan oleh golongan mayoritas dalam parlemen dan dilantik oleh presiden. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen, dan parlemen boleh mengajukan mosi tidak percaya terhadap perdana menteri. Pelantikan perdana menteri baru harus dilakukan berdasarkan resolusi yang diterima baik oleh parlemen dengan 2/3 suara. UUD boleh direvisi menurut mosi presiden dan parlemen, diterima baik melalui pemungutan suara parlemen atau referendum. Parlemen Togo melaksanakan sistem dua kongres yang terdiri dari Parlemen Nasional dan Senat. Parlemen Nasional melaksanakan legislasi dan mengadakan pengawasan terhadap kinerja pemerintahan. Anggotanya dipilih langsung dengan masa jabatan lima tahun, boleh terpilih kembali.
Rumah Penduduk Tamberma (Togo)
6. Ekonomi
Salah satu negara paling tidak maju di dunia yang diumumkan PBB. Ekonomi sub-Sahara Togo yang kecil ini amat bergantung kepada pertanian komersil serta pertanian masyarakat yang memberikan pekerjaan kepada 65% daripada tenaga buruhnya. Koko, kopi, dan kapas memberikan lebih kurang 30% daripada perolehan ekspor Togo. Togo adalah negara mampu dari segi bahan makanan, pertanian. Dalam sektor perindustrian, pelombongan fosfat merupakan kegiatannya yang paling penting walaupun ekonomi Togo sedikit terbelakang, akibat kejatuhan harga fosfat dunia serta persaingan asing yang meningkat. Pendapatan negara kasar (PNK) per kapita ialah AS$380 (Bank Dunia, 2005).
Togo bertindak sebagai sebuah pusat komersil dan perdagangan wilayah. Usaha kerajaan selama sedekade yang dibantu oleh Bank Dunia dan IMF untuk melaksanakan langkah-langkah reformasi ekonomi, menggalakkan investasi asing, dan menyebabkan hasil negara pendapatan dengan perbelanjaan sedikit berimbang.
Pergolakan politik, termasuk pemogokan dalam sektor pertanian, industri dan swasta pada sepanjang tahun 1992 dan 1993 telah menjelaskan reformasi, menyusutkan pendapatan, serta mengganggu kegiatan-kegiatan ekonomi yang penting. Penurunan nilai mata uang pada 12 Januari 1994 sebanyak 50% memberikan dorongan yang penting pada sektor usaha baru. Usaha-usaha itu dimudahkan oleh keahlian pemilikan pada tahun 1994 dan pengembalian kepada para politik yang terang-terangan. Kemajuan negara ini bergantung kepada keterbukaan operasi-operasi kewangan pemerintah (untuk memberi kebebasan sosial yang lebih banyak) dan mungkin pembatasan rejim itu telah memperbaiki keadaan. Kekurangan bantuan, bersama-sama dengan harga bahan makanan yang murah, mengakibatkan penurunan Anggaran Pendapatan sebanyak 1% pada tahun 1998, dan pertumbuhan yang berangsur membaik pada tahun 1999.
7. Diplomasi
Berpegang teguh pada kebijakan luar negeri yang netral, non-blok dan bertetangga rukun, menganjurkan pengembangan hubungan kerjasama bersahabat dengan semua negara pada dasar yang sama derjat, saling menguntungkan, saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah. Menitik beratkan pengembangan hubungan dengan negara-negara Barat untuk memperoleh lebih banyak bantuan. Sementara itu melaksanakan pula politik luar negeri yang plural untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia. Mementingkan persatuan Afrika, dengan positif ambil bagian dalam urusan kawasan Afrika, dan berupaya mendorong pengintegrasian ekonomi regional.
Juga Parlemen Togo telah menghapuskan hukuman kapital dan mengubah hukuman mati yang telah dijatuhkan menjadi hukuman penjara seumur hidup. "Ini adalah langkah bersejarah di daerah Afrika tersebut dan ini mengindikasikan sebuah cara untuk melawan kekerasan, memperbaiki keamanan, mencegah terjadinya perpecahan dan mempromosikan sebuah proses rekonsiliasi nasional yang kompleks dan jujur. Sebuah proses yang tidak memilih hukuman mati namun menghargai hidup manusia, bahkan hidup seorang lawan atau seseorang yang dipercaya telah melakukan kejahatan. Fakta bahwa Parlemen Togo telah mencapai keputusan ini secara keseluruhan harus dianggap sebagai sebuah contoh bagi Afrika dan seluruh bagian dunia lainnya.", kata Mario Marazziti, koordinator kampanye global Komunitas Sant’Egidio melawan hukuman mati. Ini merupakan hasil dari usaha panjang rakyat Togo beserta tokoh-tokoh politiknya sebagai salah satu langkah yang dianggap perlu dalam proses rekonsiliasi nasional. Komunitas Sant’Egidio mendukung dan secara cermat mengikuti seluruh proses legislatif melalui dialog dengan opini publik. Komunitas juga menyelamati para pemimpin Togo atas keberanian yang patut dicontoh dalam mengambil langkah yang dapat merepresentasikan keseluruhan benua Afrika ini.
8. Pemerintahan
Faure Gnassingbe secara resmi di lantik Senin setelah kematian ayahnya walaupun ditengah-tengah maraknya protes yang dilemparkan Perancis, mantan negara penjajah Togo dan sebagian besar dari negara-negara Afrika dengan mengatakan hal itu sebagai sesuatu tindakan yang inkonstitusional.
Pihak oposisi mengatakan "Togo ibarat negara yang sudah mati" dan menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat tetap berada dirumah sebagai pertanda dari penolakan mereka atas perubahan kekuasaan yang mereka anggap sebagai "kudeta militer".
Togo berusaha meredam hujan kritik setelah sebelum menunjuk presiden baru, melakukan sejumlah perubahan pada undang-undang dasarnya untuk memuluskan suksesi bagi Faure Gnassingbe.
Jersey Republik Togo

Rumah Penduduk Tamberma (Togo)
Lambang Republik Togo

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Togo
http://indonesian.cri.cn
http://news.bbc.co.uk/
http://id.tixik.com/c/-1/-222/?order=plus
www.kapanlagi.com/h/0000050140.html

Saya dan Patung Ganesa, Museum Nasional



Saya memulai tugas yang ketiga ini dengan mengunjungi suatu museum yang berada di Jakarta. Perjalanan saya ke museum ini saya lakukan bersama beberapa teman-teman saya, kami mengunjungi salah satu museum yang berada di Jakarta Pusat yaitu Museum Nasional / Museum Gajah.  Saya bersama beberapa teman saya mengunjungi Museum Nasional tersebut dengan menggunakan kendaraan umum yaitu busway. Perjalan saya ke museum tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Untuk dapat masuk ke Museum Nasional ini kita harus membeli tiket yang berharga 5000 rupiah, dengan harga yang cukup murah di museum ini kita dapat mengenal sejarah yang terjadi di Indonesia dan Kebudayaan di Indonesia ini. Saya mengunjungi museum tersebut pada pukul 4 sore sedangkan museum tersebut tutup pada pukul 5 sore, sehingga saya tidak mempunyai waktu banyak untuk berkeliling dan melihat-melihat koleksi dan barang-barang sejarah yang terdapat di museum tersebut.
Di dalam Museum Nasional tersebut banyak sekali barang-barang peninggalan sejarah Indonesia, seperti prasasti, patung, keris, dan berbagai macam koleksi lainnya. Untuk tugas saya kali ini saya mengambil dari salah satu benda sejarah yang berada di Museum Nasional tersebut, benda tersebut adalah patung Ganesa, benda ini menurut informasi yang terdapat di museum tersebut berasal dari Candi Banon, Magelang, Jawa Tengah, dan diperkirakan benda ini berasal dari Abad ke 8-9 Masehi. Ganesa adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India. Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa mahsyur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara. Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu. Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi, selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra-Weda. Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya, yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu. Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati Atharwashirsa. Ganesa memiliki banyak gelar dan nama pujian, termasuk Ganapati dan Wigneswara. Gelar dalam agama Hindu yang dipakai sebagai penghormatan, yaitu Sri seringkali ditambahkan di depan namanya. Salah satu cara yang terkenal dalam memuja Ganesa adalah dengan menyanyikan Ganesa Sahasranama, sebuah doa pengucapan "seribu nama Ganesa". Setiap nama dalam sahasranama mengandung arti berbeda-beda dan melambangkan berbagai aspek dari Ganesa. Sekurang-kurangnya ada dua versi Ganesa Sahasranama; salah satu versi diambil dari Ganeshapurana, yaitu sastra Hindu untuk menghormati Ganesa. Nama Ganesa adalah sebuah kata majemuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri dari kata gana, berarti kelompok, orang banyak, atau sistem pengelompokan, dan isha, berarti penguasa atau pemimpin.  Kata gana ketika dihubungkan dengan Ganesa seringkali merujuk kepada para gana, pasukan makhluk setengah dewa yang menjadi pengikut Siwa.  Istilah itu secara lebih umum berarti golongan, kelas, komunitas, persekutuan, atau perserikatan. Ganapati, nama lain Ganesa, adalah kata majemuk yang terdiri dari kata gana, yang berarti "kelompok", dan pati, berarti "pengatur" atau "pemimpin". Kitab Amarakosha, yaitu kamus bahasa Sanskerta, memiliki daftar delapan nama lain Ganesa: Winayaka, Wignaraja (sama dengan Wignesa), Dwaimatura (yang memiliki dua ibu), Ganadipa (sama dengan Ganapati dan Ganesa), Ekadanta (yang memiliki satu gading), Heramba, Lambodara (yang memiliki perut bak periuk, atau, secara harfiah, yang perutnya bergelayutan), dan Gajanana (yang bermuka gajah). Winayaka  adalah nama umum bagi Ganesa yang muncul dalam kitab-kitab Purana Hindu dan Tantra agama Buddha. Nama ini mencerminkan sebutan terhadap delapan kuil Ganesa yang terkenal di Maharashtra yang mahsyur sebagai astawinayaka. Nama Wignesa dan Wigneswara (Penguasa segala rintangan) merujuk kepada tugas utamanya dalam mitologi Hindu sebagai pencipta sekaligus penyingkir segala rintangan (vighna). Nama yang mahsyur bagi Ganesa dalam bahasa Tamil adalah Pille atau Pilleyar ("anak kecil"). A. K. Narain membedakan arti istilah-istilah tersebut dengan mengatakan bahwa pille berarti seorang "anak" sementara pilleyar berarti seorang "anak yang mulia". Dia menambahkan bahwa kata pallu, pella, dan pell dalam bahasa-bahasa rumpun Dravida berarti "gigi atau gading gajah", namun lebih lazim diartikan "gajah". Seorang penulis buku yang bernama Anita Raina Thapan menambahkan bahwa akar kata pille pada nama Pillaiyar mungkin aslinya berarti "gajah muda", karena kata pillaka dalam bahasa Pali berarti "gajah muda". Ganesa adalah figur yang terkenal dalam kesenian India. Citra tentang Ganesa menjamur di berbagai penjuru India sekitar abad ke-6. Tidak seperti dewa-dewi lainnya, penggambaran sosok Ganesa memiliki berbagai variasi yang luas dan pola-pola berbeda yang berubah dari waktu ke waktu. Dia kadangkala digambarkan berdiri, menari, beraksi dengan gagah berani melawan para iblis, bermain bersama keluarganya sebagai anak lelaki, duduk di bawah, atau bersikap manis dalam suatu keadaan. Biasanya Ganesa digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. Patungnya memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesa. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan belalainya, pada tangan kiri bawah. Motif Ganesa yang belalainya melengkung tajam ke kiri untuk mencicipi manisan pada tangan kiri bawahnya adalah ciri-ciri yang utama dari zaman dulu. Patung yang lebih primitif di Gua Ellora dengan ciri-ciri umum tersebut, ditaksir berasal dari abad ke-7. Dalam perwujudan yang biasa, Ganesa digambarkan memegang sebuah kapak atau angkus pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas lainnya. Pengaruh unsur-unsur kuno dalam susunan penggambaran tersebut masih bisa diamati dalam penggambaran Ganesa secara kontemporer. Dalam sebuah penggambaran modern, satu-satunya variasi terhadap unsur-unsur kuno adalah tangan kanan bawah Ganesa tidak memegang patahan gading namun seolah-olah terarah ke mata pengamat dengan gerak tangan yang melambangkan perlindungan atau penyingkir ketakutan (abhaya mudra). Kombinasi yang sama terhadap empat lengan dan atribut, muncul pada patung Ganesa yang sedang menari, yang merupakan tema terkenal.  Ganesa adalah Wigneswara atau Wignaraja, dewa segala rintangan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Ia mahsyur dipuja sebagai penyingkir segala rintangan, meski ia juga memasang rintangan pada umatnya yang perlu diberi cobaan. Paul Courtright mengatakan, "pekerjaannya adalah menempatkan dan menyingkirkan rintangan. Itu merupakan kekuasaannya yang utama...". Yuvraj Krishan menyatakan bahwa beberapa nama Ganesa mencerminkan perannya yang berkembang dari waktu ke waktu. M. K. Dhavalikar beranggapan bahwa karena cepatnya ketenaran Ganesa di antara dewi-dewi Hindu, dan kemunculan para Ganapatya, sehingga ada perubahan tekanan suara dari wignakartā (pencipta rintangan) menjadi wignahartā (penyingkir rintangan). Bagaimana pun, dua fungsi tersebut menjadi amat penting dalam karakter Ganesa, seperti yang dijelaskan Robert Brown, "bahkan setelah Ganesa dalam Purana digambarkan dengan baik, Ganesa meninggalkan banyak hal-hal penting untuk peran gandanya sebagai pencipta dan penyingkir rintangan, sehingga memiliki aspek negatif maupun positif." Ganesa dianggap sebagai Dewa Aksara dan Pelajaran. Dalam bahasa Sanskerta, kata buddhi adalah kata benda feminin yang banyak diterjemahkan menjadi kecerdasan, kebijaksanaan, atau akal. Konsep buddhi erat dikaitkan dengan kepribadian Ganesa, khususnya pada zaman Purana, ketika banyak kisah menonjolkan kepintarannya dan cinta terhadap kecerdasan. Salah satu nama Ganesa dalam Ganeshapurana dan Ganesa Sahasranama adalah Buddhipriya. Nama ini juga muncul dalam daftar 21 nama di akhir Ganesa Sahasranama yang menurut Ganesa amat penting. Kata priya bisa berarti "yang tercinta", dan dalam konteks suami-istri bisa berarti "kekasih" atau "suami", maka nama Buddhipriya bisa saja berarti "Yang dicintai oleh kecerdasan" atau "Suami Buddhi". Ganesa diidentikkan dengan mantra Aum dalam agama Hindu. Istilah oṃ(ng)kāraswarūpa (Aum adalah wujudnya), ketika diidentikkan dengan Ganesa, merujuk pada sebuah pemahaman bahwa ia menjelma sebagai bunyi yang utama. Kitab Ganapati Atharwashirsa memberi penjelasan mengenai hubungan ini. Swami Chinmayananda menerjemahkan pernyataan yang relevan berikut ini: (O Hyang Ganapati!) Engkaulah (Tritunggal) Brahma, Wisnu, dan Mahesa. Engkaulah Indra. Engakulah api (Agni) dan udara (Bayu). Engkaulah matahari (Surya) dan bulan (Candrama). Engkaulah Brahman. Engkaulah (tiga dunia) Bhuloka [bumi], Antariksa-loka [luar angkasa], dan Swargaloka [sorga]. Engkaulah Om. (Itu sebagai tanda, bahwa Engkaulah segala hal tersebut). Beberapa pemuja melihat kesamaan antara lekukan tubuh Ganesa dalam penggambaran umum dengan bentuk simbol Aum dalam aksara Dewanagari dan Tamil. 
Mungkin itu adalah sebagian hal yang bisa diinformasikan dari benda yang berada di Museum Nasional, sebenarnya masih banyak lagi koleksi yang terdapat pada Museum Nasional tetapi waktu yang tidak memungkinkan saya untuk berlama-lama dan berkeliling di museum tersebut. 

Sabtu, 30 April 2011

Saya dan Tokoh Sejarah

     Sumber sejarah atau tokoh sejarah yang saya wawancara adalah kakek saya sendiri, beliau bernama lengkap Bambang Sugito. Beliau lahir di Jogjakarta pada tanggal 4 Agustus tahun 1935. Beliau menjalani pendidikan dari mulai Sekolah Dasar hingga Universitas di Jogjakarta. Beliau memulai pendidikan di jenjang Sekolah Dasar, pada saat itu bernama Sekolah Rakyat (SR), sekolah beliau terletak di Jalan Terban Taman, Jogjakarta, beliau menjalani pendidikan tersebut selama enam tahun. Setelah menjalani pendidikan di Sekolah Rakyat, beliau melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP), sekolah beliau bernama SMP Mardi Lueh, beliau menjalani pendidikan tersebut selama tiga tahun. Selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya di SMA Nusasantara yang terletak di Jalan Gowongan, Jogjakarta, beliau menjalani pendidikan SMA selama tiga tahun. Setelah lulus menjalani pendidikan di SMA beliau melanjutkan pendidikannya di tingkat Perguruan Tinggi, beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Gajah Mada (UGM), saat itu beliau mengambil jurusan di FIKIP, saat ini fakultas tersebut sering disebut dengan FISIP, beliau menjalani pendidikan tersebut selama tiga tahun, setelah itu beliau mendapatkan gelar BA (Bachelor of Art).
      Setelah selesai menjalani pendidikannya di Jogjakarta hingga jenjang Universitas, pada tahun 1957 beliau pindah kota ke DKI Jakarta, di Jakarta beliau melanjutkan pendidikannya sambil bekerja. Beliau melanjutkan pendidikannya di IKIP, beliau mengambil jurusan Ekonomi Perusahaan, tetapi sayangnya pendidikan beliau di IKIP hanya selama dua tahun, setelah itu beliau berhenti dari IKIP. Saat menjalani pendidikannya di IKIP ini, beliau juga sambil bekerja, pada saat itu beliau bekerja di Departemen Perdagangan, beliau bekerja sebagai pengatur tata usaha. Setelah beberapa tahun beliau bekerja, beliau mendapatkan kenaikan jabatan, beliau sempat menjadi penata tata usaha, hingga pada tahun 1964 beliau bekerja sebagai kepala tata usaha dan pada tahun tersebut beliau ditugaskan berpindah kerja di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pada saat itu beliau bekerja di Mataram hanya selama satu tahun, menurut cerita beliau, di Mataram pada tahun 1964 masih menjadi kota yang sangat sepi dan penduduknya masih sedikit, sehingga saat beliau bekerja disana beliau merasa sangat bosan karena tidak bisa melakukan aktifitas-aktifitas yang biasa beliau lakukan di Jakarta. Akhirnya karena beliau merasa tidak nyaman untuk bekerja di Mataram, beliau memutuskan untuk kembali ke Jakarta, saat itu beliau langsung menelfon atasan beliau yang di Jakarta dan meminta untuk kembali ke Jakarta. Setelah kembali ke Jakarta pada 1965 beliau tinggal bersama kakak beliau di setia budi, tempat tinggal beliau tersebut sangat dekat dengan tempat terjadinya penculikan jendral-jendral yang dikenal dengan G 30S PKI. Pada saat itu beliau mendengar peristiwa tersebut saat anggota PKI menculik jendral-jendral angkatan darat, dan jendral-jendral tersebut dibawa ke lubang buaya. Pada tahun tersebut beliau juga bertemu dan menikah dengan Suharini (nenek saya), yang lahir pada tanggal 12 Juli 1938, beliau menikahi Suharini di Jogjakarta. Menurut cerita beliau suasana di kota Jogjakarta setelah peristiwa G 30S PKI sangat sepi dan pada malam hari di Jogjakarta terdapat jam malam, yang pada jam malam tersebut masyarakat Jogjakarta tidak boleh keluar rumah. Setelah menikah beliau sempat tinggal di Jogjakarta untuk beberapa bulan lalu beliau kembali lagi ke Jakarta. Beliau dengan istrinya mempunyai empat orang anak yaitu Retno Nugrahini (Ibu Saya), yang lahir di Jogjakarta pada 3 Agustus 1966, lalu Adi Nugroho, yang lahir di Jakarta pada 18 Mei 1968, lalu Agus Saptoadjie, yang lahir di Jakarta pada 17 Agustus 1971, dan terakhir Ari Nurahmanto, yang lahir pada 5 Agustus 1974.
     Beliau bekerja di Departemen Perdagangan kurang lebih selama 43 tahun, dari tahun 1957 sampai 2000, selama beliau bekerja telah terjadi beberapa pergantian Presiden di Negara Indonesia, beliau bekerja dari masa Preside Soekarno, lalu Presiden Soeharto, hingga Presiden Megawati. Beliau bercerita bahwa pada masa Presiden Soeharto, pada saat itu Presiden Soeharto terlalu bersemangat untuk memajukan Indonesia di bidang pembangunan Negara, hal tersebut menurut beliau sangan bagus, tetapi karena terlalu bersemangatnya hingga lupa dengan hutang Negara Indonesia yang sudah menumpuk dan menyebabkan krisis di Negara Indonesia pada tahun 1998 dan menyebabkan masa Presiden Soeharto berakhir.
     Saat ini beliau berumur 75 tahun, di umurnya yang sekarang beliau sehari-hari hanya menjalankan aktifitas  di rumah dengan istri dan kedua anak beliau yang belum menikah. Menurut saya beliau adalah kakek yang sangat baik dan pengertian, beliau selalu menasehati dan memperhatikan saya dan anak-anak beliau.   
Sekian biografi singkat dari Bambang Soegito, tokoh sejarah yang saya wawancarai. Saya melakukan wawancara dengan beliau melalui telfon, mohon maaf jika belum ada foto saya dengan beliau, saya akan segera melengkapinya dengan foto saya dengan beliau. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Rabu, 13 April 2011

17 Tahun Hidup Saya dengan Berbagai Pengalaman


Saya bernama Dimas Ismail, saya lahir di Jakarta tepatnya di Rumah Sakit Asih Jakarta. Saya mempunyai Ayah dan Ibu sebagai orang tua yang baik, saya juga mempunyai seorang adek yang sudah lumayan dewasa. Ayah saya bernama Sriwijaya, dia lahir di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 1959, saat ini dia bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu perusahaan. Ibu saya bernama Retno Nugrahini, dia lahir di Jogjakarta pada tanggal 3 Agustus 1966, saat ini Ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga, dia sangat menyayangi keluarganya dan dia merupakan Ibu yang sangat baik bagi saya. Ibu saya pernah bercerita kepada saya, dia bercerita bahwa nama yang dia berikan kepada saya ini adalah kumpulan usulan-usulan dari saudara-saudara saya, dan digabung dengan nama yang terpikirkan oleh ayah dan ibu saya. Dia memberitahu kepada saya bahwa nama “Dimas” yang dia berikan kepada saya itu karena Ayah saya merupakan anak terakhir di dalam keluarganya, ayah saya merupakan anak ke tujuh dari tujuh bersaudara, karena Ayah saya anak terakhir dan Ibu saya merupakan orang jawa, lalu bahasa jawa dari anak terakhir atau bungsu adalah “Dimas”, karena itulah saya diberi nama oleh Ibu dan Ayah saya “Dimas”. Nama belakang saya “Ismail” diberikan oleh nenek saya, dari cerita yang ibu saya berikan pada saat itu nenek saya ingin kalau saya mempunyai nama yang ada unsurnya dengan Agama Islam, oleh sebab itu akhirnya nama belakang saya diambil dari salah satu Nabi, yaitu “Ismail. Saya juga mempunyai seorang adek yang bernama Putra Nugrawijaya, dia lahir di Jakarta pada tanggal 24 Februrari 1998, saat ini dia berumur 13 tahun, dia bersekolah di SMPI Harapan Ibu, saat ini dia berada di kelas 8, dia juga merupakan adek yang baik untuk saya. Saya sendiri lahir pada tanggal 11 April 1994, saat ini saya berumur 17 tahun, dan saat ini saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoram di kelas 11 IPA. Sekarang saya sangat senang bersekolah di SMA Labschool Kebayoran, karena di sekolah ini saya mendapatkan banyak pengalaman untuk hidup saya dan saya mempunyai teman – teman yang sangat menyenangkan. Selama saya sekolah di SMA Labschool Kebayoran, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman-pengalaman dan manfaat yang baik untuk hidup saya saat ini dan untuk ke depannya. Sebelum saya menjalani pendidikan dan kehidupan di SMA Labschool Kebayoran saat ini, saya sudah banyak sekali mendapatkan pengalaman-pengalaman dan cerita-cerita yang sangat menarik bagi hidup saya. Salah satu pengalaman saya yang mungkin tidak akan saya lupakan sampe sekarang adalah pada saat saya berumur kurang lebih satu tahun, pada umur itu dimana saya sedang masa-masa belajar berjalan, saya belum terlalu mahir dalam berjalan saat umur tersebut, saat saya sedang belajar berjalan tiba-tiba saya terpeleset lalu kepala saya langsung terbentur ke keran air dan membuat kepala saya bocor di bagian atas alis. Ibu saya bercerita bahwa pada saat kejadian tersebut terjadi saya hanya bersama dengan pengasuh saya di rumah, sedangkan ayah dan ibu saya masih berada di kantor untuk bekerja, saat kejadian tersebut terjadi pengasuh saya langsung menghubungi ayah dan ibu saya di kantor, sesaat setelah dihubungi ayah dan ibu saya langsung pulang ke rumah, lalu setelah sampai rumah ayah dan ibu saya langsung membawa saya ke rumah sakit, berdasarkan cerita dari ibu saya,  di rumah sakit kepala saya yang bocor tersebut langsung dijait oleh dokter dan alhamdulillah setelah dijait saya bisa sembuh seperti semula. Mungkin jika ibu saya tidak bercerita kepada saya tentang kejadian ini saya tidak akan pernah tau kejadian ini, karena sekarang saya hanya bisa melihat bekas dari jaitan yang saya alami dan tidak ingat sedikit pun tentang kejadian yang saya alami tersebut, saya hanya tau berdasarkan cerita dari Ibu saya. 

Saya memulai pendidikan di kelas KB (Kelompok Bermain) di tahun 1997, saya memulai pendidikan ini pada saat saya berumur kurang lebih tiga tahun, di umur saya yang masih tiga tahun saat itu, saya hanya mengetahui betapa enaknya pada saat sedang bermain dengan teman-teman pada saat itu. Saya memulai Kelompok Bermain di sekolah yang bernama Kasih Ananda, disitu saya menjalani pendidikan selama kurang lebih tiga tahun. Pada saat saya bersekolah di Kasih Ananda saya menjalani pendidikan dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak A (TK A), dan yang terakhir Taman Kanak-Kanak B (TK B). Disitu saya mempunyai banyak sekali pengalaman-pengalaman yang sangat menyenangkan dan membanggakan, saya merasa tidak akan melupakan pengalaman-pengalaman tersebut. Pada saat saya menjalani pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK), saya banyak merai penghargaan dari sekolah dan piala dari lomba-lomba yang saya ikuti saat itu. Salah satunya pada saat itu saya mengikuti lomba solat, saya mengikuti lomba itu saat duduk di kelas TK B, pada saat itu saya mendapatkan juara satu dalam lomba tersebut. Saya merasa sangat bahagia pada saat itu karena bisa meraih penghargaan dan piala dari lomba yang saya ikuti. Selain pengalaman yang menyenangkan tersebut saya pernah mengalami hal yang menyenangkan dalam hidup saya, yaitu saya pernah merayaka ulang tahun saya yang ke lima di TK Kasih Ananda, saya merayakan ulang tahun saya itu bersama kedua orang tua dan teman-teman saya pada saat itu. Saya merasa sangat bahagia pada saat itu, karena saya baru pertama kali merayakan ulang tahun bersama teman-teman saya. Pada saat saya bersekolah disitu hal yang paling sering saya lakukan adalah bermain di taman sekolah saya bersama teman-teman, hal tersebut sangat menyenangkan dan menghibur bagi saya. Hal yang menarik lainnya dan membuat saya terheran pada saat sekarang waktu saya melihatnya adalah waktu saya berada di dalam acara pelulusan TK Kasih Ananda. Di acara tersebut saya berani tampil di atas panggung dengan kostum pak tani yang sedang memainkan sulingnya, pada saat itu saya menyanyikan salah lagu anak-anak pada masa itu, sekarang jika saya melihat foto saya pada saat itu saya merasa sangat heran, karena saya berfikir dulu saya tidak berani saat disuruh tampil di atas panggung, tapi ternyata itu semua berbeda dengan apa yang saya lihat difoto, mungkin jika saya disuruh melakukan hal yang sama pada saat ini, saya akan berfikir dua kali untuk melakukannya.

Setelah saya lulus dari TK Kasih Ananda, saya melanjutkan pendidikan saya di Sekolah Dasar Islam (SDI) Harapan Ibu. Sebelum saya diterima di sekolah ini saya sudah mencoba beberapa sekolah lain yang berada di sekitar rumah saya. Pada saat itu saya bertempat tinggal di Bintaro, sebelum saya menjalani tes untuk mendaftarkan diri di Harapan Ibu, saya telah mencoba tes di SD AL-Azhar Bintaro dan SD An-Nisa, tetapi sayangnya saya tidak dapat diterima di kedua sekolah tersebut, karena pada saat itu kedua sekolah tersebut sudah tidak bisa menerima murid baru. Akhirnya atas saran dari tante saya, saya disuruh mencoba untuk menjalani tes di Harapan Ibu lalu setelah saya menjalani tes tersebut alhamdulillah saya dapat diterima di sekolah tersebut dan dapat menjalani pendidikan di sekolah tersebut selama enam tahun. Selama saya bersekolah di sekolah tersebut, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman yang sangat menyenangkan, mungkin pengalaman tersebut hanya sekali dapat saya alami. Salah satu pengalam tidak terlupakan saya adalah sewaktu saya duduk di kelas empat sd di sekolah tersebut, saya dapat mewakili sekolah untuk mengikuti Olimpiade MIPA, saya memulai olimpiade tersebut dari tingkat Se-Wilayah, di tingkat tersebut saya dapat lolos untuk mengikuti Olimpiade di tingkat selanjutnya, hingga akhirnya saya harus berhenti mengikuti olimpiade tersebut di tingkat se-Jakarta Selatan, di tingkat tersebut saya gagal untuk dapat melanjutkan ke tingkat DKI Jakarta, walaupun tidak lolos tetapi saya sangat bahagia sudah dapat mewakili sekolah hingga tingkat Jakarta Selatan. Selain pengalaman tersebut saya memiliki pengalaman membanggakan saya yang lainnya, pengalaman tersebut saya alami selama saya bersekolah selama enam tahun, di sekolah tersebut setiap pembagian raport saya selalu mendapatkan ranking di dalam sepuluh besar, saya tidak pernah mendapatkan ranking di luar sepuluh besar, saya sangat senang sekali karena saya dapat menjalankan sekolah selama enam tahun dengan tidak sia-sia, karena dapat meraih hasil yang sangat membanggakan. Perjalanan saya bersekolah selama enam tahun di sekolah tersebut pun berakhir, akhirnya saya dapat lulus dengan membanggakan dari sekolah tersebut dan melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah saya lulus dari Sekolah Dasar tersebut saya melanjutkan ke SMP, sewaktu saya ingin memilih sekolah untuk SMP saya mendapatkan saran dari tante saya untuk mencoba tes di SMP Labschool Kebayoran, awalnya saya menolak untuk melakukan tes tersebut karena sewaktu saya lulus SD, saya ingin melanjutkan pendidikan saya di SMPN 19 atau SMPN 11. Tetapi setelah saya mendapatkan banyak saran dari keluarga saya, akhirnya saya menjalankan tes masuk di SMP Labschool Kebayoran, saat saya menjalankan tes di SMP Labschool Kebayoran ternyata saya bertemu dengan banyak teman-teman SD saya yang mengikuti tes masuk juga di sekolah tersebut, selain itu saya juga bertemu saudara saya yang juga mengikuti tes masuk di sekolah tersebut. Akhirnya setelah beberapa hari saya mengikuti tes masuk sekolah tersebut, hari pengumuman hasil tes datang, waktu itu saya lagi bersantai-santai di kamar tiba-tiba ada telfon dari saudara saya yang member tahu bahwa hasil tesnya sudah keluar, akhirnya saya meminta tolong saudara saya untuk mengecek nomor tes saya, apakah saya lolos tes masuk sekolah tersebut apa tidak, setelah nunggu beberapa menit akhirnya saudara saya menelfon saya lagi, dan Alhamdulillah saya dapat lolos tes masuk tersebut, nomor saya terdapat di daftar siswa yang lolos tes masuk sekolah tersebut, saya sangat senang sekali saat mendengar bahwa saya lolos dalam tes masuk tersebut. Akhirnya hari pertama saya masuk di SMP Labschool Kebayoran datang, hari pertama masuk sekolah tersebut, saya menjalani program sekolah yang bernama Pra-MOS. Selain itu sebelum saya menjalani pembelajaran di sekolah tersebut saya harus menjalani program sekolah yang bernama MOS (Masa Orientasi Siswa) selama lima hari, dalam lima hari tersebut saya diperkenalkan dengan berbagai kegiatan sekolah yang akan saya jalani selama tiga tahun ke depan, selain itu saya juga dididik oleh kakak-kakak kelas untuk dapat menjalani segala sesuatu dengan sigap dan cepat. Setalah saya menjalani MOS tersebut selama lima hari, akhirnya hari belajar saya yang pertama pun dimulain, waktu saya pertama kali memulai pembelajaran saya kebingungan untuk menentukan buku apa yang akan saya bawa waktu itu, karena pada saat itu saya belum mendapatkan jadwal pelajaran dari sekolah, akhirnya saya menentukan untuk membawa semua buku yang ada, hasilnya saya bersekolah dengan membawa tas yang sangat berat dan sangat melelahkan. Hari-hari sekolah selama tiga tahun di sekola tersebut pun saya jalani,  selama tiga tahun tersebut saya mendapatkan banyak sekali pelajaran untuk mengubah diri saya kea rah yang lebih baik dan lebih mandiri, salah satunya adalah selama tiga tahun tersebut setiap pulang sekolah saya tidak pernah dijemput oleh supir atau orang tua saya, saya disuruh orang tua saya untuk belajar mandiri, akhirnya setiap pulang sekolah saya selalu menggunakan kendaraan umum untuk pulang ke rumah. Selain itu pembelajaran kepada diri saya juga saya alami di sekola, yaitu saat saya menjalani salah program sekolah yaitu Bimensi, program tersebut dijalankan selama enam hari di Kesatuan Marinir Cilandak, disitu saya dan teman-teman saya yang lain dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tiga tahun menjalani pendidikan bukanlah hal yang sebentar disitu saya banyak sekali mendapatkan pengalaman menarik bersama teman-teman satu angkatan saya. Sewaktu saya kelas 3 SMP saya dan teman-teman saya memberikan nama pada angkatan kami yaitu Averla Sixeras, nama angkatan ini akan selalu ada sampai kita nanti dewasa.Tiga tahun pun berlalu, pendidikan saya ditutup dengan ujian yang bernama Ujian Nasional atau UAN, akhirnya setelah berusaha dengan semangat saya dan teman-teman Averla Sixeras akhirnya dapat lulus 100% dalam pelulusan sekolah kami. Akhirnya saya dan teman-teman saya dapat melanjutkan pendidikan ke SMA.

Saat saya ingin melanjutkan pendidikan saya ke SMA, untuk memilih sekolah yang akan saya pilih selanjutnya, hal ini berbeda dengan sebelumnya karena saya sudah menentukan sekolah tujuan saya yaitu saya ingin melannjutkannya di SMA Labschool Kebayoran. Akhirnya setelah saya menjalani tes masuk di sekolah ini, saya dapat lulus dan masuk di sekolah tersebut. Hari pertama sekolah pun datang, hari-hari pertama sekolah SMA yang saya jalani sama dengan hari-hari pertama SMP yang saya jalani, saya harus menjalani Pra-Mos dan Mos. Di sekolah ini saya mendapatkan banyak teman-teman baru yang berasal dari sekolah-sekolah yang lainnya, saya dan teman-teman saya yang lain merupakan Angkatan 9 di SMA Labschool Kebayoran ini. Di sekolah ini ada yang berbeda dengan sekolah lain, karena sekolah ini memiliki program sekolah yang bernama Pra-TO dan TO, program ini mendidik saya dan teman-teman saya untuk membuat angkatan kita semakin kompak dan dapat menentukan nama angkatan kita. Setelah melalukan perundingan akhirnya angkatan kami memiliki suatu nama yang bernama Nawadrastha Sandyadira, nama angkatan kita ini akan selalu kita ingat sampai nanti kita dewasa dan lulus dari sekolah tersebut. Saat ini saya sedang menjalani pendidikan di sekolah ini, saya duduk di kelas 2 SMA. Pengalaman saya yang saya jalani banyak sekali dan pengalaman tersebut lebih teringat oleh saya dibandingkan dengan pengalam saya yang lain. Hal yang paling saya rasa berbedaa saat saya di SMA ini adalah, saya lebih merasa dewasa dan dapat mengontrol diri saya lebih baik, semoga untuk ke depannya saya bias lebih baik dibandingkan dengan sekarang.

Itulah berbagai pengalaman dan perjalanan hidup saya yang telah saya alami selama 17 tahun, saya banyak sekali mendapatkan pengalaman hidup yang mungkin tidak tertuliskan di atas, tetapi semua pengalaman tersebut hanyalah sebuah kenangan yang bias saya ambil hikamh baiknya, sekarang saya menjalani kehidupan saya untuk kedepannya. Mungkin saat ini harapan saya yang paling dekat adalah dapat naik kelas lalu dapat lulus dari SMA Labschool Kebayoran dengan nilai yang sangat memuaskan dan dapat masuk Universitas yang saya inginkan. Setelah itu saya dapat menjadi orang yang sukses dan dapat membahagiakan keluarga dan kedua orang tua saya. Hal yang paling penting menurut saya adalah saya harus bisa menjadi orang yang lebih baik di hari esok dibandingkan dengan hari ini