Sabtu, 28 Mei 2011

TUGAS 3 SEJARAH M.NASHIR


Saya dan Museum Replubik Indonesia atau museum gajah

 Museum gajah ditandai dengan bangunan putih dan terdapat patung gajah didepannya,lalu ada bendera Indonesianya yang menandakan bahwa ini adalah bangunan nasional yang sudah dibangun sekitar 148 tahun lamanya. Saat saya mengunjungi museum republik Indonesia atau museum gajah saya bersama ibunda saya,dan membeli tiket seharga 5000 dan 10.000 berdua bersama ibunda saya,Harga yang sangat murah untuk melihat benda yag tidak bisa dibuat dengan pengulangan waktu dan banyak benda yang berharga milyaran rupiah.namun saya menanya salah satu penjaga di museum gajah tentang penjagaan museum ini. Dia bilang bahwa museum ini punya banyak kamera cctvnya sehingga dapat melihat gerak gerik dari sesrorang yang mencurigakan dan banyak pula penjaga yang pura pura menjadi touris asing maupun macanegara. Lalu saya melangkah masuk, saya melihat deskripsi dari museum ini.dijelaskan bawa lantai satu berisi beberapa arca,lantai 2 arca dan keris, lantai 3 tekhnologi di zaman sejarah.
Saat saya melangkah masuk lagi kemusium gajah ,saya langsung tertarik dengan satu koleksi yang dipunyai oleh museum nasional ini.yaitu arca bhairawa.
Arca ini bertuliskan bahwa arca ini berasal dari rambahuu, padangroco, Sumatra barat. Dan ada pada abad 14 M. Patung yang dikaitkan dengan perwujudan Raja Adityawarman itu diangkut oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1935 ke Kebun Margasatwa Bukittinggi. Lalu pada tahun 1937 arca ini diboyong ke Museum Nasional di Batavia dan menghuni Museum Nasional hingga kini. Arca bhairawa ini mempunyai tinggi sekitar 3 meter ke atas, memiliki 2 tangan, tangan kiri berisi mangkuk darah manusia dan tangan kanan membawa pisau belati. Konon Arca bhairawa mengembara membawa belati untuk upacara ritual mamsa. Membawa mangkuk itu untuk menampung darah untuk upacara minum darah. Lalu dikaki nya terdapat tengkorang kepala bayi manusia.
Arca ini merupakan perwujudan raja Adityawarman,dia adalah pendiri kerajaan pagaruyung di Sumatra barat pada tahun 1347. Saat saya menanya guidenya, nama adityawarman berasalh dari bahasa sansekerta yang berarti berprisai matahari. Arca Bhairawa tidak dalam kondisi utuh lagi, terutama sandarannya. Masyarakat setempat tidak menyadari bahwa itu merupakan bagian dari arca sehingga memanfaatkannya sebagai batu asah dan untuk menumbuk padi. Hal ini dapat dilihat pada kaki sebelah kirinya yang halus dan sisi dasar sebelah kiri arca yang berlubang.
Saat saya mencari sumber lebih jauh tentang adityawarman, ia adalah seorang panglima Kerajaan Majapahit yang berdarah Melayu. Ia adalah anak dari Adwaya Brahman atau Mahesa Anabrang, seorang senopati Kerajaan Singasari yang diutus dalam Ekspedisi Pamalayu dan Dara Jingga, seorang puteri dari raja Sri Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa dari Kerajaan Dharmasraya.Kitab Pararaton menyebutkan bahwa Raden Wijaya memperistri seorang putri Sumatera bernama Dara Petak dan memiliki anak yang bernama Kalagemet. Seorang kerabat raja bergelar “dewa” (bangsawan) memperistri putri lainnya bernama Dara Jingga, dan memiliki anak yang bernama “Tuhan Janaka“, yang lebih dikenal sebagai Adityawarman.
Lalu di depan arca ini terdapat taman hijau yang berisikan dengan patung patung berbentuk hewan.
Lalu benda koleksi berikutnya yang saya sukai adalah Lonceng
Ruangan sejarah lonceng ini terdapat di bagian kiri setelah tepat memasuki museum gajah ini,ada ruangan yang bisa dibuka dan berisi banyak lonceng raksasa.saya memilih lonceng yang paling artistic dan unik dari segi sejarah maupun bentuk.lonceng ini tidak memiliki nama,namun benda tersebut memiliki sejarah.
Lonceng ini terbuat dari perunggu  dari srakarta jawa tengah dibuat pada abar 17M, Dikumpulkan pada bulan oktober 1934
Terdapat tulisan dalam bahasa portugis yang berarti lonceng ini pembuatannya dipesan oleh raja muuda india untuk raja mataram yahun 1633 , lonceng ituy pernah digunakan untuk benteng van stanburg Surakarta jawa tengah
Lonceng ini tidak terlalu besar, namun jika digantung lalu di goyangkan akan terdengar sampai jarak ber kilo kilo meter jauhnya.dan lagi titambah gravitasi bumi sehingga lonceng tersebut dapat goyang kekanan dan kekiri dengan sendirinya,sehingga lonceng tersebut dapat bunyi lebih dari sekali.
Lonceng dapat menghasilkan bunyi dikarenakan adanya gelombang yang dihasilkan dari benturan kedua logam (bandul dan badan lonceng) ketika digoyangkan. Gelombang tersebut menggetarkan udara disekitarnya. Perambatan getaran membentuk pola rapatan dan regangan. Pola rapatan dan regangan inilah menggetarkan udara di sekitarnya dan menjalar ke segala arah. Gelombang yang dihasilkan merambat pada frekuensi tertentu dan akan menggetarkan gendang telinga, lalu memberikan informasi ke otak sebagai suara atau bunyi. Gelombang bunyi termasuk ke dalam gelombang longitudinal karena perambatannya membentuk pola rapatan dan regangan seperti yang telah dijelaskan di atas. Gelombang bunyi membutuhkan medium dalam perambatannya.


Zaman dahulu
Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyrakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberi tanda waktu beribadah, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan 18.00. Lonceng digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi, dan dianggap diperkenalkan oleh Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia. Penggunaannya menyebar luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.
Zaman modern
Seiring berkembangnya teknologi komunikasi, di masa modern lonceng sudah jarang digunakan, namun beberapa tempat masih tetap menggunakannya untuk keperluan umum, contohnya dipakai di beberapa sekolah untuk tanda pergantian jam pelajaran, istirahat, masuk kelas, dan pengumuman. Selain itu, lonceng juga dijadikan sebagai hiasan di pohon natal, biasanya lonceng hiasan ini bentuknya kecil, berwarna-warni, dan terbuat dari bahan plastik, kaca, atau alumunium.

Lalu saya melangkah masuk lagi ke dalem museum gajah ini,lalu saya menemukan ruangan yang luas dan dingin.terdapat banyak sejarah alat alat musik,namun disitu juga terdapat pedang yang dipakai orang Maluku.
saya melihat berbagai macam jenis pedang sejak ratusan tahun yang lalu,masyarakat Maluku telah mengenak alat dan senjata untuk keperluan hidupnya.penemuan batu berbentuk pacul atau cangkulmenandakan masyarakat masa itu sudah mengenalalat pertanian sederhana.Pada perkembangan selanjutnya alat tersebut juga dapat digunakan untuk berburu dan mempertahankan diri dari serangan clan lain atau binatang buas.
Masyarakat dalam Maluku tenggara dalam perkembangan selanjutnya mulai meggunakan peralatan logam dan besi.dan perunggu untuk membuat tombak yang disebut jok.panah disebut temar-yubil.dan lembing atau nganga. Pedang berfungsi sebagai mas kawin yang harus diberikan oleh pihak pengantin laki lakikepada pihak permpuan.

Di tempat lobby museum gajah jterdapat 2 tangga yang ujung ujungnya tangga itu menyatu dan menjadi sebuah ruangan yang untuk masuknya harus berputar terlebih dahulu.ruangan tersebut banyak arca arca yang terbuat dari emas dan perak berupa lempengan.
Saya menemukan arca arca kecil dewa dewa hindu,agama hindu mengenal dewa dewa dan sakti (istri dewa) sebagai perwujudan kekuatan tuhan yang maha esa. Ada tiga dewa utama yaitu disebut trimurti. Yaitu brahmana,wisnu,siwa dengan saktinya saraswati,sri dan parwati. Selain ketiga dewa tersebut,dikenal pada dewa dewa lain seperti ganesa,kuwerta,surya dan sebagainya.Pada masa perkembangan hindu di Indonesia pada dewa dewa dan saktinya di gambarkan atau diwujudkan dengan bentuk arca sebagai sarana ibadah oleh penganutnya. Arca arca tersebut dibuat dari logam,perak,perunggu dan batu. Arca logam lebih kecil dibandingkan dengan arca batu .umumnya arca arca dewa di wujudkan dengan membawa atribut dan whana tertentu untuk menjadi cirri cirri seperti trisula (tombak bermata tiga) sebagain atribut dewa siwa, Cakra dan garudanya dewa brahmana.
Nah arca arca yang saya jumpai terbuat dari emas dan perak dalam bentuk 3 dimensi berupa lempengan dalam kurun waktu 5 – 11 M.
Setelah saya keluar dari pintu berputar dari ruangan lempengan arca dan mendapatkan foto, saya berbalik dan ternyata disitu teredapat tulisan yang besar bertulis “Dilarang mem foto barang apapun didalam ruangan ini”. Yah mau diapaian, sudah terlanjur… akhirnya ada satu foto yang saya dapat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar