Jumat, 10 Juni 2011

Goresan pena Saya di antara Fosil Museum


    Kalau boleh jujur, sudah lama sekali saya menyelesaikan tugas mengunjungi museum ini bahkan sebelum disuruh mengunjungi museum.. jadi pada 30 Desember 2010 ketika saya berlibur menghabiskan waktu di rumah aki saya di bogor, Mahira (sepupu,kelas 1 SD) minta pergi jalan-jalan,dan ketika saya tanya mau kemana, dia menjawab "museum" dan saya agak tercengang dengan jawaban mahira, karena di usia sangat belia, minatnya untuk ke museum amat tinggi… dan jika diingat lagi, ketika saya menduduki usia itu,, minat saya ke museum amat minim…. Museum yang menurut saya menarik yang pernah saya kunjungi itu museum PETA dan Museum IPTEK… dan apakah saya mengunjungi kedua museum itu? Tidak.. jika anda Tanya apa saya kecewa? maka jawabannya adalah tidak.. saya mengunjungi Museum Zoologi karena Mahira begitu amat ingin melihat tulang Dinosaurus… dan kunjungan saya untuk kali itu adalah kunjungan kedua saya..
saya -mahira- faiz
 
    Oh ya sebelumnya, saya minta maaf atas keterlambatan nge posting tugas ke empat saya pada blog ini.. mohon maaf sebesar-besarnya Pak Shobirin, dan beberapa kendala yang menghambat postingan saya ini dikarenakan persiapan untuk OSK waktu itu, Susulan-susulan ulangan, dan Ayah saya.. yang terakhir agak membingungkan yah pak? Iya ayah saya,, setiap mulai mengerjakan tugas sejarah, ayah saya selalu bertanya "ngerjain apa? Sejarah terus yang dikerjain.. Kapan mau belajar Fisika sama Matematikanya? Inget loh ade udah kelas dua SMA,kalau main-main nanti nggak bisa dapat PTN yang bagus.. " dan sebagai anak yang baik saya tidak mau membantah perkataan ayah saya dan kemudian menyudahi menulis tugas Sejarah ini.. sehingga akhirnya tugas Sejarah saya terbengkalai,, namun saya pula tidak bisa menyalahkan apa yang dikatakan ayah saya,, karena itu betul adanya.. jika saya tidak belajar sungguh sungguh di mata pelajaran khas jurusan maka saya akan tidak bisa mendapatkan PTN yang saya inginkan.. (Paragraf ini baru disisipkan dari tulisan asli)

 

    Kami sempat salah masuk, jadi kan kami masuk dari pintu depan museum dan ketika sampai parkiran sunyi senyap dan pintu museum tertutup rapat dan tidak ada kehidupan.. saya kira tutup, dan Mahira bilang "ah, masak tutup sih? Kan hari libur… " dan ia minta ke sopir saya untuk Tanya ke satpam, dan betul kata mahira Museum buka, namun masuknya harus dari Kebun Raya Bogor.. masuk lah kami,,, dan Tiket museum bisa dibilang amat murah hanya Rp 2000,- saja, dan kesan pertama saya menjejakkan kaki saya di Museum Zoologi adalah suram, karena gelap dan penuh orang.. dari pintu depan Mahira lalu menyeret saya.. dia bilang "mba Ulan mana Dinasaurus nya?" saya bingung.. karena yang saya tahu tidak ada Kerangka Dinasaurus di dalam Museum,, dan dengan agak sok tahu saya menjelaskan ke Mahira sedikit tentang Museum Zoologi (biar keliatan pinter didepan adik sepupu.. hehe),, saya mulai menjelaskan bahwa Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang akrab disebut Museum Zoologi Bogor ini mulanya hanyalah laboratorium di sudut Kebun Raya Bogor (Lands Planetunin) yang didirikan pada tahun 1894 untuk kepentingan penelitian oleh Dr. J.C. Koningsberger seorang ahli Botani.


    
    Dan perjalanan saya ke Museum ini menambah rasa bangga saya lagi sebagai warga negara Indonesia, kenapa? Jadi kata guide nya, MZB ini merupakan salah satu museum koleksi fauna terbesar di Asia Tenggara. Dalam rentang satu abad MZB berhasil mengoleksi lebih dari 3 Juta Spesimen, yang dimana meliputi 17.500 jenis fauna asal Indonesia yang masih ada hingga saat ini dan juga yang sudah punah seperti Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaicus) atau burung trulek Jawa (Vanellus macropterus). Saya begitu tercengang ketika guide museum bilang bahwa koleksi di Showroom disini hanya sepuluh persen dari total specimen yang dipunyai MZB. Koleksi museum ini dibagi menjadi 7 kelompok besar: Mamalia, Burung, Reptil, Amfibi, Ikan, Moluska, Serangga, dan Invertebrata.

Ruang burung:



Ruang Mamalia:

Ruang Reptil dan Amphibi:

Ruang Ikan dan Moluska:

Ruang Serangga:


 
    Koleksi fauna apa yang menarik hati saya? Paus Biru, Kepiting Raksasa Jepang, Ikan Kiper, kerangka Harimau sumatra, Badak Bercula sama Pithecanthropus erectus.. oke mari saya jelaskan satu satu daya tarik dari koleksi tersebut.. Pertama, Kerangka Paus biru yang amat sangat besar dengan berat 119 kilogram pada saat ditemukan dan panjangnya… panjangnya 27,2 meter .. Raja Lautan tersebut ditemukan mati terdampar di Pantai Pameungpeuk, Priangan Selatan,Jawa Barat.

 

Kedua, Badak Jantan dari Desa Karangnunggal, Tasikmalaya ini merupakan badak terakhir yang hidup di Tasikmalaya pada tahun 1934 yang bobot tubuhnya 2280 kilogram dan panjangnya sekitar dua meter. Besar sekali kaan?

Ketiga, Kepiting Raksasa Jepang,,, sangaaat besar sekali.. tidak terbayang oleh saya jika hewan tersebut masih ada sampai sekarang dan ketika saya lagi jalan jalan dipantai tiba tiba Kepiting itu dibelakang saya,, saya pasti akan langsung ngibrit.. hehehe


 
Keempat, Kerangka Harimau Sumatera yang giginya tajam-tajam:


 
Kelima, Ikan Kiper.. namanya lucu,, mengingatkan saya sama Klub sepakbola kesukaan saya MU, pas melihat ini saya langsung kebayang kalau ada klu MU versi ikannya… hehehe..


 
Keenam, Pithecanthropus erectus,, akhirnya kesampaian juga ngeliatnya.. dari dulu saya ngebayangin manusia jaman phitecanthropus itu kayak apa sih,, dan kesampean,, sayangnya hanya rangkanya saja dimuseum zoology,coba ada awetan organnya seperti yang ada di Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia..

 

Phitecanthropus erectus ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Sangiran(sekarang Seragen) , kota leluhur saya.. Ayah saya dibesarkan di Seragen, Solo. Eugene Dubois ini juga berhasil menemukan beberapa fosil kerangka manusia purba lainnya di Indonesia: Homo Wajakensis yang ditemukan di daerah wajak,Tulung Agung, Pithecanthropus Majokertensis ditemukan di daerah Mojokerto,Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo.


  

    Sekian goresan saya untuk museum ini, kesan saya adalah banyak hal yang menarik dari museum zoology ini namun saying kondisi museum agak memprihatinkan.. Pesan saya Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA dan SDM nya,, kita terkenal akan diversitasnya, maka mari kita bangun bangsa ini dalam keberagaman yang mempekokoh bangsa ini dan ciptakan sejarah. Dan gunakan lah SDA kita dengan bijak, karena seyogyanya kita hidup berdampingan dengan lingkungan alam kita.


 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar