Selasa, 12 April 2011

15 Tahun Hidup Saya, yang Penuh Lika-Liku

Autobiografi Fahmi Aulia Rahman


            - Masa Balita
Setelah melewati jam 12 malam akhirnya pada tanggal 13 Januari 1996, saya pun mulai melihat dunia yang sangat terang. Tepatnya pukul 01.30 di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan pada  Sabtu dinihari. Saya lahir dengan berat sekitar 3,4 kilogram dan dengan panjang 49 sentimeter. Saya dilahirkan dari pasangan Hardi Istijanto dan Hanifah Assegaf. Saya anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak saya adalah Ismail Aulia Pradifa beliau juga bersekolah di SMA Labschool Kebayoran, dan adik saya Irfan Aulia Rahman. Saya berbeda sekitar 5 tahun dari adik dan kakak saya.
Masa balita saya dibesarkan di selatan Jakarta. Tepatnya di daerah Ciputat Tanggerang Selatan Banten. Setelah berumur sepuluh bulan, menurut cerita orang tua saya, saya sering masuk-keluar Rumah Sakit karena kejang apabila suhu tubuh saya panas. Seringkali kedua orang tua saya begadang untuk mengompres saya agar tidak mengalami kejang. Saya beruntung memiliki dokter anak yang sangat baik jasanya bagi saya yaitu Dokter H. Adi Tagor. Menurut ayah saya kapan saja saya sakit bisa menelpon beliau, bahakan kadang dinihari saya dibawa ke rumah dokter tersebut ke bilangan JL. H.Muhi daerah Pondok Pinang Jakarta Selatan. Saya juga  pernah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk mencari tahu penyebab kejang-kejang apabila panas. Ternyata kejang tersebut disebabkan oleh pembungkus syaraf otak saya yang kurang tebal pada saat saya dilahirkan. Untungnya dengan bertambahnya usia pembungkus syaraf itu semakin tebal, sehingga setelah balita saya tidak pernah mengalami kejang-kejang lagi.
Pada usia tiga setengah tahun saya dimasukkan ke TK Ketilang di Komplek UIN Jakarta (IAIN Syarif Hidayatullah) di daerah Ciputat. Pertama kali masuk saya sempat memukul sembilan anak di kelas tersebut, untungnya kepala sekolah TK tersebut Ibu Ati’ bisa menangani aku selama aku di Tk A dan Tk B. Di TK saya mengikuti les menggambar dan sempoa. Selain bersekolah, saya juga ikut TPA di komplek Pondok Hijau Ciputat yang pengajarnya adalah Mahasiswa UIN.
Sewaktu balita seperti anak-anak lainnya, saya juga hobi bermain sepeda dan bermain nintendo pada waktu itu. Kadang pada hari sabtu dan minggu bersama ayah dan kakak bersepeda di lingkungan sekitar ciputat.

                  - Masa SD
Ketika berumur lima setengah tahun saya memasuki SD Islam Harapan Ibu yang terletak di Pondok Pinang Jakarta Selatan. Saya bersekolah disini karena kakak saya pun menempa ilmu disini. Kelas satu saya 1B saya dibimbing oleh Ibu As, disitu saya di didik dengan sepenuh hati. Namun kelas satu SD saya masih sering keluar masuk rumah sakit. Kelas satu badan saya masih kurus sekali, walaupun sehari-hari makan saya lumayan banyak.
Kelas dua saya 2E saya dibimbing oleh Ibu Yuyun, kini Ibu Yuyun menjadi kepala sekolah SDI Harapan Ibu. Kelas dua saya memulai bermain bola bersama teman-teman. Kelas dua nilai saya membaik sehingga saya mendapat peringkat sepuluh besar di kelas. Saya bangga dengan hasil ini dan saya akan meningkatkannya di tahun yang akan datang.
Tahun ketiga saya 3D wali kelas saya adalah Pak Burhan. Beliau sedikit cuek terhadap anak-anaknya namun ini yang membuat saya lebih giat belajar. Kelas tiga saya pernah berkunjung ke Monas, disana sangat menarik. Di lantai satu terdapat banyak sekali patung-patung pada zaman perjuangan pahlawan-pahlawan kita untuk merebut kemerdekaan Tanah Air. Di lantai dua terdapat Elevator yang menghubungkan ke puncak Monas dan naskah Proklamasi pada saat itu. Ini adalah pengalaman yang menarik.
Kelas empat saya 4E wali kelas saya adalah Pak Hardyanto. Menurut saya beliau adalah guru yang sangat rajin. Beliau hafal kosakata Bahasa Indonesia, oleh karena itu beliau guru Bahasa Indonesia yang sangat baik dalam mengajar. Pada saat kelas empat prestasi saya pun meningkat, saya menjadi peringkat 5 besar. Pada saat kelas empat saya mulai mengikuti ekstrakulikuler futsal, disini saya mulai belajar teknik-teknik bermain futsal yang benar bersama guru olahraga saya yang akrab dipanggil “Abah”.
Kelas lima saya 5D saya dibimbing oleh Pak Umar. Di kelas lima saya sempat berkunjung ke Museum Bahari, disana terdapat banyak model-model dan replika kapal-kapal di Nusantara. Dari mulai aceh sampai Papua serta awak-awak kapalnya. Kelas lima akhir saya tertarik untuk belajar musik, dan pilihan saya jatuh kepada alat musik Drum. Awalnya saya hanya iseng namun, saya tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam.
Tahun terakhir saya 6C wali kelas saya kembali Pak Hardyanto. Saya sangat senang karena bersama guru ini saya dapat belajar dengan baik dan benar. Guru faforit saya sewaktu di SD adalah beliau. Karena beliau kurang paham dengan komputer maka, waktu itu saya sering sekali diberi amanat untuk mengajarinya memakai komputer. Saya sangat senang karena guru ini sangat menghormati saya. Sewaktu UAS SD saya dibimbing olehnya dan alhasil nilai-nilai saya memuaskan dan membuat saya lulus dengan nilai yang baik. Sewaktu SD saya senang bermain game komputer. Sampai suatu hari saya mempunyai ide untuk menjual CD komputer kepada teman-teman saya. Kata ayah saya memiliki jiwa bisnis dari kecil. Mungkin itu benar.
              - Masa SMP
Lulus dari SDI Harapan Ibu saya ingin sekali melanjutkan ke SMP Labschool Kebayoran mengikuti jejak kakak saya, namun tuhan berkehendak lain saya tidak diterima di Labschool Kebayoran akhirnya saya melanjutkan SMP di Bakti Mulya 400 Lebak Bulus Jakarta Selatan. Di SMP Bakti Mulya 400 saya mengikuti program akselerasi, yaitu menempus SMP hanya dengan 2 tahun.
Kelas satu SMP saya mengikuti program ekskul badminton dan futsal. Saya sangat bersungguh-sungguh dalam berlatih, alhasil saya pernah menjadi tim tunggal putra badminton SMP Bakti Mulya 400 dan menjadi tim inti futsal SMP Bakti mulya 400. Wali kelas saya pada saat tahun pertama adalah Ibu Novi, beliau adalah guru Bahasa Indonesia di SMP ini. Beliau adalah guru yang sangat  perhatian dengan murid-muridnya. Pada saat Kelas satu saya sempat berstudi wisata ke Lobang buaya. Disinilah terdapat catatan sejarah peristiwa G30S/PKI yang membuat Indonesia bergejolak. Disini saya menonton film tentang peristiwa itu yang sangat menarik.
Karena Ibu Novi mengambil cuti hamil, pada saat tahun kedua wali kelas saya berganti menjadi Ibu Epih, beliau adalah guru Bahasa Inggris. Ibu Epih lebih tegas terhadap anak-anaknya terutama dalam hal tugas. Semasa SMP saya memiliki teman baik yaitu Yuki, Fariz, Gio, Rizqi dan lain-lain. Bersama mereka saya memiliki grup musik yang cukup serius dan pernah beberapa kali tampil, bagi saya ini merupakan pengalaman yang sangat menarik. Semasa SMP saya terus mengembangkan usaha CD saya, dan puncaknya saya pernah menjual 5 kopi dengan harga Rp 150.000,00 perkopinya. Saya menjual lebih murah Rp 50.000,00 dari toko di pusat perbelanjaan. Tadinya saya mengira bahwa sekolah di SMP “BM” tidak menarik, namun setelah saya menjalaninya, saya memiliki kesimpulan bahwa SMP BM adalah sekolah yang penuh pengalaman bagi saya dan munggkin bagi teman-teman saya. Sewaktu menempuh UAN saya belajar dengan sungguh-sungguh, saya mengikuti berbagai macam bimbingan belajar sehingga saya dapat lulus dengan baik.

*                 - Masa SMA
Setelah saya bersekolah di SMP Bakti Mulya 400, saya ingin sekali melanjutkan di SMA Labschool Kebayoran. Pada saat itu saya mengikuti 3 tes masuk SMA yaitu SMA Al-Azhar 1, SMA Al-Izhar Pondok Labu dan yang terakhir SMA Labschool Kebayoran. Sebenarnya sewaktu itu saya telah membayar uang masuk ke SMA Al-Izhar Pondok Labu namun, ternyata saya diterima sebagai siswa cadangan di SMA Labschool Kebayoran. Setelah beberapa hari akhirnya Labschool Kebayoran menginformasikan kepada saya bahwa saya diterima di SMA tersebut. Hari itu menjadi hari yang sangat menyenangkan, akhirnya saya bisa bersekolah di SMA Labschool Kebayoran.
Hari pertama yaitu Masa Orientasi Siswa, kami dibimbing oleh kakak-kakak Osis. Pada hari itulah perjuangan saya di SMA Labschool Kebayoran dimulai. Mulai dari bernyanyi bersama teman-teman sampai memenuhi tugas dari kakak-kakak osis, Saya lewati bersama angkatan 9 ini. Saya dikelompokkan di kelas XE, saya benar-benar tidak mengenal satupun teman-teman saya di kelas ini. Saya dibimbing oleh Bapak Eris yaitu salah satu guru Olahraga di SMA Labschool Kebayoran. Pak Eris sangat perhatian kepada murid-muridnya. Akhirnya saya mulai berkenalan dengan teman-teman saya. Pada bulan Oktober kami angkatan sembilan mulai ditempa dengan acara “Trip Observasi”. Pada Pra-TO kami peserta mulai ditempa oleh kakak-kakak osis. Akhirnya lahirlah sebuah nama angkatan kami yaitu “ NAWADRASTHA SANDYADIRA”. Akhirnya kami berangkat ke daerah Purwakarta di Desa Pasir Muncang. Saya diasuh oleh orang tua asuh yang berpenghasilan sebagai penjual bakso di desa ini. Sayapun diajari bagaimana caranya membuat bakso dan menjualnya kepada penduduk Desa ini, ini adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Saya juga berpartisipasi dalam komunitas sepeda Nawastra, yaitu Wackers (Nawastra Community Bikers). Wackers pernah mengadakan acara bersepeda di Rindu Alam Puncak. Disana kami bersepeda melewati Gunung Mas, kebun, dan desa-desa. Ini adalah pengalaman yang tidak mungkin saya lupakan. Pada akhir kelas satu, NAWASTRA kembali ditempa olah para Prajurit Komando Pasukan Khusus (KOPASUS) di daerah Serang Banten. Selama 5 hari kami ditempa seperti para prajurit Kopasus yang sangat tangguh. Kami merasa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih mental dan kekompakan Nawadrastha Sandyadira. Pada waktu itu saya sangat ingin naik kelas ke program IPA karena saya sangat lemah dalam hafalan.
Tahun kedua saya naik kelas ke program IPA yaitu kelas XI IPA 3, saya sangat senang karena impian saya tercapai. Saya dibimbing oleh Pak Edy. Sama seperti Pak Eris, Pak Edy adalah guru Olahraga juga. Pak Edy sangat tegas kepada Murid-muridnya, beliau juga sering memotivasi kami dalam hal akademik dan non akademik. Ketika tahun kedua ini kami mengikuti Studi Lapangan ke Jogja, saya sangat menikmatinya. Kami berkunjung ke Keraton, Jamu Air Mancur, PT Sritex dan lain-lain. Ini adalah acara yang sangat menyenangkan, pada saat di Candi Prambanan kami berfoto dan melakukan studi, ini adalah waktu terfaforit bagi saya pada saat Studi Lapangan ke Jogjakarta. Tidak lupa kami pun wisata malam ke Jalan Malioboro, saya membeli oleh-oleh untuk keluarga saya. Kita sempat berkunjung ke Madrasah Aliyah di jogja, saya sempat bermain futsal bersama mereka, dan kami menang.
Sebentar lagi kelas tiga, dan saya kembali harus berusaha mendapatkan cita-cita saya.

                  - Mimpi Masa Depan
Saya ingin sekali sekolah bisnis di SBM ITB dan menjadi pebisnis dalam bidang properti, mengapa? Karena bidang ini banyak mendatangkan keuntungan dan kemungkinan bisa sama sekali tidak rugi. Namun saya juga tertarik dalam bidang perminyakan, seandainya saya akan kuliah di Fakultas Teknik Perminyakan ITB. Selain itu saya tetap ingin mengeksplorasi kemampuan saya bermain drum. Dan memiliki keluarga bahagia dan yang terakhir masuk surga. Amin...
Saat Bayi

Bersama Kakak
Bersama Kakak dan Adik
Sewaktu SD

Bermain ATV

Bermain Go-Kart
Sewaktu SMP

Wisuda SMP bersama teman-teman
Bersama Kakak
Di Bandung
Bersama Kakak
Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar