Minggu, 29 Mei 2011

Saya dan Negara terbesar kedua di Afrika.


                Algeria. Algeria atau terkadang juga disebut aljazair adalah sebuah Negara yang ada di bagian Afrika Utara atau sering juga disebut wilayah Maghreb.  Dikarenakan keadaan geografis, biasanya yang berada orang – orang yang ada di daerah ini merupakan orang ras kulit putih dan penutur bahasa afro-asia. Sebagian besar juga orang di daerah ini beragama islam. Algeria sendiri, berdasarkan besar wilayah merupakan Negara paling besar di laut mediteranian, dan terbesar kedua di benua afrika. Untuk menjelaskan seberapa besar Negara ini, Algeria kurang lebih berukuran empat kali lipat dari Texas (yang berada di Amerika). Di bagian barat, Algeria berbatasan dengan morocco dan gurun sahara barat dan di timur berbatasan dengan Tunisia dan Libya. Di utara, Negara ini berbatasan langsung dengan laut mediteranian, sedangkan di selatan ada Mauritania, mali dan niger. Total area dari Algeria adalah 2381741 km2. Ibu kota dan sekaligus kota terbesar dari Algeria adalah aljir. Motto dari Negara ini adalah “By the people for the people” atau dalam bahasa arab yaitu  بالشّعب وللشّعب. lagu kebangsaan dari Negara Algeria berjudul “we pledge” atau dalam bahasa arab yaitu قسمًا atau kassaman. Algeria sendiri merupakan Negara terbesar ke 11 di dunia. Negara ini mempunyai populasi kurang lebih sebanyak 34.000.000. Algeria sendiri adalah merupakan salah satu anggota dari banyak organisasi internasional, seperti PBB, Arab League, African Union, dan OPEC. Bahasa resmi dari Algeria ada 2, yaitu bahasa arab (de jure) dan perancis (de facto) oleh karena itu, slogan dari Negara ini juga ada dalam bahasa perancis yaitu La révolution par le peuple et pour le peuple". Pemerintahan Negara Algeria berbentuk semi presidensial dengan abdelaziz bouteflika sebagai presiden dan ahmed ouyahia sebagai perdana menteri. Mata uang dari Negara Algeria adalah dinar.
                Pada zaman dahulu kala Algeria dikenal sebagai kerajaan Numidia. Orang – orang yang berada di kerajaan ini disebut sebagai numidian. Kerajaan Numidia ini dikenal untuk mempunyai hubungan dengan carthage, romawi dan yunani kuno. Daerah tempat Numidia bermukim ini dikenal sebagai daerah yang subur, selain itu Numidia juga dikenal karena pasukan berkudanya yang bagus. Sesudah itu, orang – orang dari afrika utara mulai bercampur dengan orang pribumi yang berbeda yaitu berber. Setelah 1000 SM, orang – orang carthage mulai membangun pemukiman di sepanjang pantai. Berber menangkap kesempatan yang ditawarkan oleh Punic untuk menjadi bagian independen dari Carthage, lalu kerajaan berber mulai muncul terutama, Numidia.
                Tetapi pada tahun 200 SM, akhirnya mereka diambil alih kembali kali ini oleh kerajaan romawi, yang pada tahun 476 CE runtuh. Sesudah itu berber menjadi merdeka kembali di banyak bagian daerah, walaupun Vandal mengambil alih daerah lainnya. Yang akhirnya diusir oleh Belisarius Umum Bizantium di bawah arahan Kaisar Justinian I. Kekaisaran Bizantium akhirnya menguasai Negara ini pada bagian timur, sampai datangnya kaum arab pada abad ke 8.
                Lalu pada abad pertengahan, orang – orang berber banyak dikontrol oleh wilayah Maghreb yang telah disebutkan sebelumnya. Kaum berber sendiri terdiri dari beberapa suku. 2 kelompok utamanya adalah Botr dan Barnes, yang lalu kelompok – kelompok itu terbagi lagi menjadi suku – suku dan terbagi lagi menjadi sub – sub suku. Setiap wilayah dari daerah Maghreb ada beberapa suku, sebagai contoh, sanhadja, houaras, zenata, masmouda, kutama, awarba, dan berghwata. Semua suku – suku ini mempunyai kemerdekaan dan keputusan territorial masing – masing.
                Akhirnya, beberapa dinasti berber muncul selama abad pertengahan di Maghreb, Sudan, Itali, Andalusia, Mali, Niger, Senegal, Mesir, dan Negara – Negara yang berada di dekatnya. Ibnu Khaldun menyediakan table yang meringkas tentang dinasti berber yang terbentuk pada saat itu, yaitu, Zirid, Banu Ifran, Maghrawa,Murabitun, Hammadid, Almohad, Merinid, Abdalwadid, Wattasid, Meknassa dan dinasti Hafsid.
                Pada pertengahan abad ke 7, orang muslim yang berasal dari arab datang ke Algeria. Hal ini menyebabkan banyak orang – orang local yang berada di Algeria berpindah keyakinan. Setelah keruntuhan dinasti Umayyad pada tahun 751, beberapa dinasti local berber muncul, seperti aghlabids, almohads, abdalwadid, zirids, rustamid, hammadid, almoravids, dan fatimids. Setelah mengkonversi Kutama Berber dari Kabylie, Fatimids akhirnya menggulingkan rustamids, dan menaklukkan mesir, meni nggalkan Algeria dan Tunisia untuk pengikut mereka, zirid. Setelah memberontak, fatimids akhirnya dikirim ke bani hilal yaitu suku arab yang ramai penduduknya untuk melemahkan mereka.
                Kebijakan ekspasionis spanyol di afrika utara dimulai dengan monarki katolik Isabella I dari kastilia dan Ferdinand II dari aragon dan bupati mereka, Cisneros setelah reconquista semenanjung Iberia selesai. Beberapa kota – kota dan pos di sepanjang pantai Algeria akhirnya ditaklukkan oleh spanyol, Mers El Kebir (1505), Oran (1509), Aljazair (1510) dan Bugia (1510). Pada tanggal 15 Januari 1510 Raja Algiers, Samis El Felipe, dipaksa menjadi tunduk kepada raja Spanyol. Raja el felipe akhirnya meminta bantuan dari corsair hayreddin Barbarossa dan oruc reis yang sebelumnya membantu Andalusia muslim dan yahudi untuk melarikan diri dari penyiksaan spanyol pada tahun 1492. Pada tahun 1516, Oruc Reis menaklukkan Algeria dengan dukungan 1300 tentara turki dan menjadi penguasa, dengan aljazair bergabung dengan kekaisaran ottoman.
                Spanyol meninggalkan Algeria pada tahun 1529, bujia pada tahun 1554, mers el kebir dan oran pada 1708. Yang akhirnya kembali lagi pada tahun 1732 setelah armada Duke of Montemar menang dalam pertarungan ain-el-turki, spanyol akhirnya direbut kembali oleh oran dan mers el kebir. Kedua kota ditahan sampai dengan tahun 1792, sampai akhirnya mereka dijual oleh raja spanyol yaitu King Charles IV kepada Bey Algiers.
                Algeria akhirnya menjadi bagian dari kekaisaran Ottoman oleh Hayreddin Barbarossa dan saudara laki – lakinya, Aruj pada tahun 1517. Setelah kematian Oruc Reis pada tahun 1518, saudara laki – lakinya, Suneel Basi, menggantikan Oruc Reis. Sultan Selim I mengirim ribuan bala tentara yang membuat dia bisa menaklukkan sebagian besar bagian Algeria yang ditaklukkan oleh spanyol sebelumnya, dari Annaba ke Mostaganem. Serangan spanyol yang dipimpin oleh Hugo dari Moncada pada tahun 1519 juga dapat ditahan. Pada tahun 1541, Charles V, kaisar dari kekaisaran romawi suci, menyerang Algeria dengan konvoi yang diikuti 65 kapal perang, 451 kapal dan 23000 orang  termasuk 2000 penunggang kuda tetapi semua itu berakhir dengan kegagalan besar, dan akhirnya pemimpin Algeria, Hassan, menjadi pahlawan nasional. Algeria akhirnya menjadi militer yang kuat. Ottomans akhirya menetapkan batasan – batasan modern Algeria di utara dan membuat pantainya menjadi dasar untuk corsair ottoman. Pembajakan kapal amerika di laut mediterania membuat Perang Barbary I (1801-1805) dan II (1815) dengan amerika serikat. Pembajak memaksa orang – orang yang ada di kapal dan dijadikan budak, ketika pembajak laut menyerang desa pesisir di eropa selatan dan barat para penduduk dipaksa ikut serta dalam perdagangan budak arab. Bajak laut Barbary atau terkadang juga disebut dengan Ottoman Corsair sering juga disebut dengan jihad laut adalah bajak laut muslim yang bergerak di daerah afrika utara, dari zaman perang salib sampai dengan abad ke 19. Berdasarkan pelabuhan yang ada di afrika utara seperti tunis di Tunisia, Tripoli di Libya, mereka memangsa pengiriman yang berhubungan dengan Kristen atau non islam di daerah barat laut mediterania. Hal ini menyebabkan banyak dampak, terutama kepada eropa karena sebagian besar orang – orang eropa ditangkap untuk dijadikan budak. Hal ini juga membuat perancis, inggris dan spanyol kehilangan banyak asset, seperti ribuan kapal. Tetapi pada rentang waktu 1620 – 1742 algeria kehilangan sekitar 30.000 – 50.000 orang dikarenakan wabah penyakit.
                Pada tahun 1830, perancis menyerang Algeria. Penaklukan Algeria oleh Perancis berlangsung lama dan menghasilkan pertumpahan darah. Kombinasi dari kekerasan dan epidemic penyakit membuat populasi Algeria menurun hamper sepertiganya pada tahun 1830 sampai dengan 1872.  Sekitar tahun 1825 sampai dengan 1847, kurang lebih sekitar 50.000 orang perancis beremigrasi ke Algeria, tetapi penaklukan kali ini berlangsung lambat karena usaha perlawanan dari beberapa oknum seperti Emir Abdelkader, Cheikh Mokrani, Cheikh Bouamama, Ahmed Bey dan beberapa lainnya. Penaklukan secara perlahan ini tak secara teknis selesai sampai awal 1900an pada saat tuareg terakhir ditaklukan. Bagaimanapun, perancis telah membuat Algeria bagian dari integral metropolitannya. Puluhan ribu orang dari perancis, inggris, spanyol, itali dan malta, menyebrangi laut tengah untuk bertani di tanah Algeria dan menduduki bagian – bagian paling berharga dari daerah Algeria dan lalu mendapatkan keuntungan dari penyitaan tanah bersama yang dipunyai pemerintah perancis. Mulai dari abad ke 19, orang – orang dengan keturunan eropa di Algeria menjadi warga Negara perancis resmi.
                Sampai pada akhirnya tahun 1954, Front Pembebasan Nasional atau FLN melaksanakan perang gerilya untuk mengusir Perancis sampai dengan tahun 1962, akhirnya mereka berhasil mengusir orang – orang perancis. Pada tanggal 25 september 1962, ferhat abbas terpilih menjadi presiden dari pemerintahan provinsional dan Ahmed ben bella sebagai perdana menteri, yang akhirnya ketika ia menjadi presiden di depan oleh mantan sekutunya dan juga perdana menteri Houari Boumedienne pada tahun 1965. Lalu selama 25 tahun ke depan keadaan Negara ini relative stabil dibawah partai Boumedienne dan pengikutnya. Pada tahun 1990an, Algeria dilanda perang persaudaraan yang menimbulkan terbunuhnya 100000 orang, setelah militer menghalangi partai politik islam dalam mengambil kekuasaan menyusul pemilihan multipartai pertama di negeri itu.
                Kepala negara ialah presiden, yang dipilih untuk masa 5 tahun, dapat diperpanjang sekali lagi. Aljazair memiliki hak pilih bersama. Presiden ialah kepala Dewan Menteri dan Dewan Keamanan Tinggi. Ia mengangkat PM yang merupakan kepala pemerintahan. PM mengangkat Dewan Menteri.
Parlemen Aljazair bikameral, terdiri dari majelis rendah, Majelis Rakyat Nasional (APN), dengan 380 anggota dan majelis tinggi, Dewan Negara, dengan 144 anggota. APN dipilih tiap 5 tahun.
                Di Algeria atau aljazair, pendidikan diwajibkan untuk usia 6 sampai dengan 15 tahun. System pendidikan aljazair dijabarkan sebagai berikut:
Pendidikan Dasar
§  Ecole fondamentale (Fundamental School)
§  Panjang program: sembilan tahun
§  Rentang usia: 6-15tahun
§  Sertifikat / diploma diberikan: Brevet d'enseignement Moyen BEM
Pendidikan Umum Sekunder
§  Lycée d'enseignement général (Sekolah Jenderal Pengajaran), Lycée polyvalents (General-Purpose Sekolah)
§  Panjang program: tiga tahun
§  Rentang usia: 15-18 tahun
§  Sertifikat / diploma diberikan: baccalauréat de l'enseignement secondaire
§  (Bachelor's Degree Sekolah Menengah)
Pendidikan Teknis Sekunder
§  Lycée d'enseignement teknik (Sekolah Teknik)
§  Panjang program: tiga tahun
§  Sertifikat / diploma diberikan: baccalauréat teknik (Technical Bachelor's Degree)
Algeria/Aljazair dibagi menjadi 48 Provinsi yaitu


1.     Adrar
2.     Ain Defla
3.     Ain Temouchent
4.     Aljir
5.     'Annabah
6.     Batnah
7.     Bechar
8.     Bajayah
9.     Biskirah
10.  Bulidah
12.  Bouira
13.  Boumerdes
14.  Syilf
16.  Jalfah
17.  El Bayadh
18.  El Oued
19.  El Tarf
20.  Ghardaia
21.  Guelma
22.  Illizi
23.  Jijel
24.  Khenchela
25.  Laghouat
26.  Mascara
27.  Medea
28.  Mila
30.  M'Sila
31.  Naama
32.  Wahran
33.  Ouargla
35.  Relizane
36.  Saida
37.  Sathif
39.  Skikda
42.  Tebessa
43.  Tiaret
44.  Tindouf
45.  Tipaza
48.  Tilimsan

peta
bendera
algeria, 1899.
constantine, algeria.
algeria dan perbatasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar