Rabu, 13 April 2011

“Tugas 1- 17 Tahun Hidup Saya, Pencarian Passion Tiada Akhir”


“Understanding is a wellspring of life unto him that hath it”
                                                                                Proverbs 16:22

Saya adalah seorang siswi yang bersekolah di SMA Labschool Kebayoran dan sedang duduk di bangku kelas XI IPA 3. Pencarian passion tiada akhir menjadi judul autobiografi saya, karena selama 17 tahun saya hidup, saya belum bisa mengatakan dengan pasti apa passion saya. Saya tidak yakin, pekerjaan macam apa yang saya rela lakukan tanpa diberi imbalan. Mungkin terdengar sedikit pamrih dan egois, tapi itulah kenyataannya. Sedihnya, selagi teman-teman yang lain sudah mengetahui dengan mantap akan menjadi apa kelak mereka di masa depan, saya masih ragu dan bahkan masih sering berubah pikiran.
Walaupun jujur saya belum bisa menentukan dengan pasti apakah passion saya itu, namun untuk mengetahui dengan pasti apakah passion sesorang, maka haruslah ditempuh dengan mencoba segala sesuatunya bukan? Karena itu, saya adalah tipe orang yang sangat  sering mencoba berbagai hal, bisa jadi hal itu pulalah yang sukses membuat saya jadi bimbang menentukan jurusan kuliah masa depan saya, saking banyaknya hal yang membuat saya tertarik. 
Perkenalkan, saya adalah seorang kutu buku tukang debat yang senang bermain gitar yang gemar menggambar dan senang mendaki gunung.
Saya adalah Kartika Dwi Baswara dan inilah autobiografi saya.
PERIODE I; Bayi Kecil itu Adalah Aku
Saya tidak dapat mengingat banyak hal dari periode ini. Periode ini bermula pada saat saya dilahirkan, hingga berumur 5 tahun. Pada saat itu, saya hanyalah organisme kecil yang baru saja membuka mata untuk pertama kalinya setelah ‘tertidur’ selama 9 bulan dengan nyaman di rahim ibu. Inilah debut pertama saya di bumi, Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta 6 Maret 1994 sekitar pukul 07.00 WIB oleh pasangan Onny Sartono, seorang pegawai negri, dan Itje Roosita, yang berprofesi sebagai wartawan. Saya tidak mengingat apa-apa, saya tidak mengingat siapa suster yang menggendong saya. Saya tidak mengingat seberapa terang cahaya yang pertama kali saya lihat. Bagaimanapun, mendengar dari cerita oleh orang tua saya, mereka mengatakan bahwa saya dulu tergolong pada bayi yang kurus. Berat saya hanya 3 Kg. Orangtua saya juga memperlihatkan kartu golongan darah dan sertifikat kelahiran saya. Bukti nyata bahwa saya adalah anak kandung dari orangtua saya.Pada tanggal yang sama, 39 tahun yang lalu lahirlah seorang Cyprien Ntaryamira. beliau adalah mantan dari presiden Burundi.
(1995) Pada umur 1 tahun, saya sudah bisa berjalan dan kata pertama yang saya ucapkan adalah “babu” yang merupakan gabungan dari “mbak” dan “ibu”. Pada saat saya kecil, yang mengasuh saya adalah pembantu rumah tangga yang saya anggap seperti ibu sendiri. Namanya adalah Mbak Nah. Ia sudah bekerja bersama dengan keluarga saya selama 11 tahun. Karena kakak saya sudah sekolah (perbedaan umur saya dan kakak saya adalah 5 tahun) maka saya sejak berumur 1 tahun sudah terbiasa untuk memegang bolpen dan kertas. Saya juga sering melukis di tembok yang tentunya membuat ibu saya marah.Di tahun ini, Finlandia, Swedia, dan Austria bergabung ke dalam Uni Eropa.
(1996) Ada kebiasaan di keluarga kami untuk menyempatkan pergi ke mall bersama-sama pada hari Sabtu untuk membeli buku. Pada umur 2 tahun, karena bosan dibelikan buku cerita dan mewarnai, saya memilih sendiri buku anak-anak berbahasa Inggris yang cukup mahal harganya. buku itu saya pegang terus dan tidak mau saya lepaskan. Entah apa yang ada di pikiran saya, karena pada saat itu saya masih belum bisa membaca.Pada tanggal 20 januari, Yasser Arafat dipilih kembali sebagai presiden Palestina.
(1997) Menginjak usia 3 tahun, jiwa wartawan dari ibu saya turun secara alamiah ke saya. Pada saat bermain bersama Mbak Nah, saya menepuk seekor nyamuk. Tanpa alasan yang jelas, saya membuat berita tertulis tentang itu di atas kertas. Judulnya adalah “Tewasnya seekor nyamuk”. Padahal pada saat itu saya baru belajar merangkai kata! oh, dan di tahun ini pula saya masuk play group di Bakti Mulya 400, mengenal berbagai macam teman baru dengan sifat beragam dan untuk pertama kalinya mengikuti ekstrakurikuler menggambar. sejak pertama kali mengikutinya, saya langsung senang sekali. saya selalu menunjukkan hasil mewarnai saya selama kepada ibu saya, dan ekspresi bangga dari wajah ibu saya selalu sukses membuat saya ingin mewarnai dan mewarnai lagi. mewarnai tetap menjadi ekskul yang saya senangi dan saya selalu menjadi peserta dari ekskul ini sampai dengan kelas 6 SD. Ternyata, ada 2000 barang seni dan antik Perancis yang dicuri oleh Nazi, hal ini terbongkar pada tanggal 27 Januari.
(1998) Usia 4 tahun, terjadi sesuatu yang sangat penuh keajaiban. Saat sedang bermain bersama kakak saya, saya terjatuh dari tempat tidur tingkat dengan kepala terlebih dahulu yang menumbuk tanah. Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa. Ibu saya mengatakan, itu karena saya masih dilindungi Allah. Di tahun ini, saya mulai memasuki taman kanak-kanak. masih di tempat yang sama, yaitu Bakti Mulya 400.
Di tahun ini pula terjadi kerusuhan besar-besaran. rakyat anti rezim Soeharto setiap harinya demo meminta diturunkannya Soeharto dari kursi kepresidenan. Saya yang masih balita tidak tahu menahu mengenai hal ini. satu hal yang saya tahu, pada saat dilaksanakannya pemilu saya pro golkar, dan selalu meminta ibu saya untuk membeli stiker dan kaos dengan lambang golkar. Lagi-lagi tanpa alasan yang jelas mengapa saya melakukan hal itu.
(1999) Usia 5 saya mulai mengenal olahraga baru yaitu, berkuda! selagi menginap di rumah nenek saya di Bandung, saya diajak untuk pergi berkuda di daerah Lembang. tentu saya senang bukan kepalang, karena saya belum pernah berkuda sebelumnya, dan berkuda adalah hal yang keren.
Di tahun ini pula, gelar juara monopoly keluarga saya diberikan ke saya. Setelah sukses mengalahkan kakak, ibu, dan ayah saya dalam permainan monopoly yang sering kami mainkan.  Mungkinkah hal ini berarti saya cocok menjadi pengusaha? ngomong-ngomong soal monopoly dan uang, pada tahun ini tanggal 1 Januari, mata uang Euro disahkan lho!
**Cita-Cita selama berada pada periode 1 : Guru

PERIODE 2; Kekuatan Super Anak SD; Gadis yang Tak Nampak
Masa SD adalah masa yang paling saya tidak sukai. Alasannya:
Andaikan google earth diperintahkan untuk mencari lokasi saya,  bahkan andaikan saya setinggi gedung WTC sebelum kejadian 9/11, saya yakin google earth tidak akan menemukan saya
Mengapa?
Karena saya tidaklah ‘terlihat’. Saya adalah teman yang kelak, 10 tahun setelah lulus SD tak akan diingat namanya.
2000, millennium baru, sekolah baru, teman baru. Terdengar menyenangkan, padahal tidak. Teman-teman baru yang saya awalnya anggap dapat dengan mudah berteman dengan saya, ternyata terlalu kekanak-kanakan.  Hal ini membuat saya sulit untuk mendapatkan teman dekat. Tentu, tentu saya berbicara kepada hamper semua orang yang menjadi teman kelas saya, hanya saja saya tidak mempunyai teman dekat seperti saat di Taman Kanak-Kanak dulu.  Saya yang bersifat pendiam pun tidak memiliki masalah dengan itu.Di tahun ini, ada meteorit bernama Targish Lake yang 'mengunjungi' bumi lho!
2001, kelas 2 SD. Di kelas ini saya mulai mendapatkan banyak teman, mungkin karena teman-teman baru saya memiliki sifat yang mirip dengan sifat saya. Di tahun ini pula saya mulai mengikuti ekskul tae kwon do dan menggambar. Dunia pendidikan berkembang sangat pesat dengan berhasilnya operasi Robert Tools yang menjadikannya orang pertama yang hidup dengan jantung buatan.
2002, saya naik ke kelas 3. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan di kelas ini, karena semuanya sama-sama saja. Namun, ada sesuatu yang menggemparkan terjadi di tanah Indonesia. Yaitu, terjadinya bom bali 1, yang menewaskan ratusan turis local dan wisatawan mancanegara. Sungguh mengerikan, hal ini tentunya berdampak pada kestabilan Negara. Pada tanggal 1 Februari, reporter dari Wall Street Journal, bernama Daniel Pearl dibunuh setelah sebelumnya diculik di Karachi, Paksitan.
2003, untuk pertama kalinya saya pergi ke luar negri! ini terjadi pada bulan oktober, dan sekolah sedang tidak libur, jadi saya ‘terpaksa’ bolos selama kurang lebih 3 minggu. ayah, ibu, kakak, dan tentnya saya pergi ke Perancis untuk mengunjungi Bude (kakak dari bapak) yang kebetulan baru sembuh dari penyakit kanker. Saat sudah sampai disana, kami diajak bertamasya  pula menyebrangi berbagai Negara tetangga, seperti Belanda, Belgia, dan Luxembourg. Di tahun ini saya mencoba ekstrakurikuler baru, yaitu tae kwon do. Di tahun ini, dilaksanakan G8 Summit ke-29, di Évian-les-Bains, Perancis.
2004, kelas 5. ada satu hal yang saya lakukdan dan menurut saya itu cukup, tercela dan tidak pantas ditiru, apabila saya bisa mengatakannya demikian.
Satu hari, ada teman sekelas saya yang mencela orang tua saya karena nama mereka. Entah atas dasar apa dia melakukan hal itu, yang jelas membuat saya marah besar. Orangtua saya adalah 2 figur peran yang sangat saya cintai dan hormati. Begitu mudahnya nama mereka dicela sama saja seperti menyulut api di pompa bensin. Hatiku bergulung-gulung dan berdebur, layaknya ombak yang kalang kabut saat tsunami besar-besaran di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
saya selalu berpikir, “saya akan baik-baik saja karena saya bersama orangtua saya”. bapak saya adalah bata dan semen dan merupakan titik utama kekokohan keluarga saya yang berperan pula menjadi lem yang merekatkan kami sekeluarga menjadi satu. tentu, ia adalah orang yang keras dan disiplin. tapi itu tidak berarti ia adalah orang yang kasar dan jahat. ia hanya ingin menjadikan kedua putrinya menjadi anak-anak terbaik.
maka, seperti teori aksi = reaksi, saat ada yang memberi mu gaya 100 N, maka kamu akan terdorong ke terbalikan arah gaya tersebut 100 N. Dengan kata lain, saat ada yang meledek orang yang kamu hormati dan membuatmu kesal 100 kali lipat, maka kamu akan bereaksi 100 kali lipat pula. Awalnya, saya tidak bereaksi dan berusaha untuk sabar. Lama kelamaan, seperti air yang sedang mendidih dan dibiarkan di masak di atas api, saya sudah tidak tahan lagi dan munculah jambakan pertama saya dan diiringi oleh beberapa pukulan khas remaja perempuan.
Berita ini tentu sampai ke orang tua saya, dan mereka kaget. Anak perempuan yang pendiam berani menjambak preman sekolah Karena membela nama baik orangtuanya. Saya sudah pasrah dan iklas apabila Karena saya memang pantas untuk dihukum. Bagaimanapun, ternyata orangtua saya hanya menasihati saya.
Semenjak itu, bapak yang saya kira terbuat dari batu ternyata hanyalah manusia biasa. Karena bingung, saya menceritakan tentang seluruh kejadian ini kepada sahabatku.
Kata-kata yang ia ucapkan, sangatlah mengena:
“There’s nothing wrong with melting. It only proves he’s warm”
Akibat dari kejadian ini adalah ibu saya memberhentikan saya dari ekskul tae kwon do.
Tahun ajaran 2005-2006, KELULUSAN! akhirnya masa jahiliyah ini akan segera berakhir. Saya sangat bersyukur dan tidak sabar untuk mulai memakai rok biru. Bukan berarti selama saya SD saya tidak memiliki teman, saya mempunyai 5 sahabat yang sangat spektakuler, hanya saja banyak pula hal-hal yang ingin cepat-cepat saya tutup buku karena saking jengkelnya, seperti kejadian kelas 5.
23 Desember 2005; sehari sebelum natal, Chad menyatakan perang terhadap Sudan.
**Cita-cita saya semasa SD : Rockstar
PERIODE 3;Rok Biru Baru!
Banyak sekali kenangan saya saat SMP, sampai-sampai saya bingung harus menceritakannya darimana. Saya adalah murid lulusan dari SMP Labschool Kebayoran dan Alhamdulillah, tidak seperti saat SD, saya tidak kesulitan mendapatkan teman dekat di SMP.  Bahkan saya termasuk ke dalam organisasi siswa (OSIS) saat saya SMP. sungguh, hal itu bukanlah hal yang dapat dengan mudah dilupakan. saya mendapatkan berbagai teman dengan watak dan sifat yang tentunya beragam, dan pelajaran yang tidak ternilai harganya; berorganisasi.
Di SMP ini ekskul yang saya ikuti adalah teater. teater sangat mengubah hidup saya, karena dengan mengikuti teater saya yang tadinya sangat pendiam dan pemalu berubah drastis menjadi orang yang lebih berani tampil di depan.
Selain teater, kegiatan tambahan yang saya ikuti adalah les gitar. saya sangat mencintai hobi ini, karena dengan musik saya dapat menyampaikan emosi dan perasaan saya terhadap satu dan lain hal. Hanya saja, saya tidak berlama-lama mengikuti les gitar klasik ini. Alasannya sangat simpel, karena saya tidak menyukai musik klasik. Partitur yang terlalu membingungkan dan musik yang tidak sesuai selera saya membuat saya hanya bertahan menjadi murid sekolah gitar selama 2,5 tahun. Selanjutnya, saya menyadari bahwa jenis musik yang saya senangi adalah rock. Dari sini, saya mulai menabung untuk membeli gitar listrik dan belajar dengan cara otodidak.
Terlepas dari ekskul saya yang cukup banyak, bisa dibilang, SMP Labsky adalah salah satu dari sedikit sekali SMP yang memiliki banyak kegiatan. salah satunya adalah bintama. selama 5 hari kami ditempa dan dibimbing oleh marinir yang berkedudukan di Cilandak. satu kata yang dapat menggambarkan bimensi; indescribable. Bayangkan saya untuk pertama kalinya disuruh untuk makan dengan menggunakan omprengan, dalam 10 hitungan (kira-kira sekitar 3 menit) makanan dengan nasi setinggi gunung dan daging sekeras sandal jepit harus habis. Teman saya yang duduk di depan saya sampai muntah, dan saya harus menyaksikan itu semua sambil terus menyantap makanan.
Kelas 9 adalah kelas yang sangat penuh dengan TRY OUT. hamper setiap 3 minggu sekali dilaksanakan try out, entah itu dari sekolah atau sanggar atau sekolah atau sanggar. muak sudah pasti. tapi saya mengerti itu semua demi kebaikan saya sendiri. Alhamdulillah, dengan bimbingan seluruh guru dan teman, saya dapat lulus dengan NEM yang membanggakan.
**Cita-cita Si Rok Biru : Design grafis, pilot, arsitektur
PERIODE 4; Ucapkan Halo Pada MAFIA (Matematika Fisika Kimia) !
Pada tahun 2009, setelah akhirnya lulus dari SMP Labschool Kebayoran saya melanjutkan perjalanan pendidikan saya (tidak jauh-jauh, bahkan tidak sampai berbeda 1 KM), yaitu ke SMA Labschool Kebayoran.
Di SMA ini hidup saya juga banyak mengalami perubahan menjadi lebih baik lagi. Mulai dari keikutsertaan saya ke dalam ekskul pecinta alam dan debut saya di bidang penelitian. Saya yang dulu saat SMP adalah tipe anak yang senang bercanda berubah menjadi orang yang lebih dewasa.
Pecinta alam labschool kebayoran atau PALABSKY telah mengajari saya apa itu arti persahabatan, kerjasama, dan tanggung jawab. bukan sekedar ekskul pecinta alam yang kerjanya naik turun gunung setiap minggu, akan tetapi juga pembelajaran mengenai berorganisasi dan untuk menghormati satu sama lain. Kegiatan yang kami lakukan juga sangat beragam, mulai dari susur pantai, navigasi darat, pendakian gunung pertama saya selama di Palabsky (yaitu gunung kencana di Jawa Barat), rafting, caving (penyusuran gua), rock climbing, dan eksplorasi gunung.
meletusnya gunung Rinjani pada tahun 2010, secara tak langsung membuat hati saya ‘meletus’ juga karena kegirangan. saya dilantik menjadi pengurus palabsky dengan nama angkatan Adrika Phataka yang memiliki arti satu gunung yang tangguh. saya menjadi sekretaris umum angkatan dengan nomor anggota 089.09.AK06
Selain mengikuti kegiatan organisasi, akademik saya pun juga mengalami peningkatan dibandingkan saat saya duduk di bangku SMP.  Saya sudah cukup sering menjadi peserta dalam berbagai lomba penelitian, baik yang secara skala nasional maupun internasional. Sayangnya, di skala internasional saya masih belum mendapatkan medali, mungkin suatu saat nanti.
Berguncangnya situasi politik di Timur Tegah dapat dengan baik menggambarkan gemelut suasana hati saya karena bingungnya hendak melanjutkan studi kemana setelah lulus SMA nanti. maklum, saya sekarang sudah berada di penghujung tahun kelas XI dan tahun depan, akan segera mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi; kuliah.
**Cita-cita Sang Remaja Ibu Kota : Scientist, Diplomat
PERIODE 5; Akhir dari Sebuah Awal
Ini adalah akhir dari autobiografi saya, namun ini semua adalah awal dari pencapaian cita-cita saya. Pada saat autobiografi ini ditulis, saya masih belum tahu akan menjadi apa saya di masa datang. Menjadi sukses  tentu adalah harapan semua orang. Namun, saya masih belum bisa mendefinisikan arti kata sukses . Setelah bertahun-tahun lamanya terbawa arus mimpi dan harapan, saya harap, di kelas XII SMA tahun depan saya sudah bisa menentukan cita-cita itu. Akan tetapi, karena hal itu belum terjadi, saya akan menuliskan harapan saya dari cita-cita yang pada saat ini saya inginkan.
Saya ingin menjadi Wakil Indonesia untuk UNESCO.  Karena, saya peduli dan prihatin akan pendidikan anak Indonesia. Saya ingin menjadikan Indonesia lebih baik lagi dari sebelumnya dan kebutuhan akan pendidikan anak Indonesia terjamin. Hal ini tentu tidaklah mudah, karena itu saya harus giat belajar dari sekarang. Saya akan menjadi salah satu dari siswa Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional atau National University of Singapore jurusan Law.
Kelak, saat saya sudah bekerja di Negara pusat UNESCO yaitu di Paris, saya tidak akan melupakan hobi-hobi saya, terutama bermusik.
Akhirnya, pencarian titik terang di tengah badai telah selesai.
Kepada para pemuda yang membaca autobiografi ini, saya berharap dapat memberi inspirasi akan mimpi dan passion.  Karena dari mimpilah, inovasi-inovasi hebat berasal, dan toh kelak, kitalah yang akan menjadi sang generasi penerus yang menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih baik lagi.
Di akhir kata, biarkanlah saya untuk mengucapkan
“Let us all rise and be the architect of our own destination”
Salam hangat,
K.
salah satu pementasan teater
Pada saat ulang tahun ke 7; rambut AFRO!

Baby Tika :D

Digendok mbak Nah

berenang bersama kakak; umur 3 tahun

Lomba menggambar; umur 4 tahun

berkuda bersama sepupu

Jelajah tangkuban perahu

 
6 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar